Calon Pimpinan KPK akan Gandeng NU dan Muhamadiyah Tangkal Radikalisme

Petugas membersihkan logo Gedung KPK di Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA – Seorang calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi bernama Sujanarko ditanyai oleh Panitia Seleksi tentang cara menangkal radikalisme di lembaga antirasuah.

Panitia Seleksi mengajukan pertanyaan itu kepada Sujanarko karena kini menjabat Direktur Jaringan dan Kerja Sama Antarkomisi dan Instansi KPK sekaligus merespons rumor bahwa berkembang radikalisme di KPK.

"Saya sebagai pegawai KPK, 15 tahun di sana, radikalisme tidak ada, tapi kekhawatiran jadi concern," katanya saat menjalani tes wawancara di kantor Kementerian Sekretariat Negara, Kamis, 29 Agustus 2019.

Ia pun mencontohkan betapa semangatnya para pegawai KPK setiap mengikuti upacara bendera Merah Putih, yang menandakan bahwa nasionalisme para pegawai KPK cukup tinggi.

Sujanarko berjanji, bila terpilih menjadi pimpinan KPK, akan bekerja sama dengan dua ormas Islam terbesar untuk mengelola masjid di KPK. "Masjid di KPK dibangun menggunakan APBN, sehingga KPK tanggung jawab dengan tata kelola masjid.”

“Saya nanti ingin agar pengelolaan masjid kerja sama dengan NU dan Muhamadiyah di Masjid KPK, karena selama ini belum dilakukan," ujarnya.