Akui Ketemu TGB di Lapangan Tenis, Capim KPK Firli Bantah Janjian

Brigjen Pol Firli (kiri).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi atau Capim KPK dari unsur Polri, Firli Bahuri menjawab semua tuduhan orang yang dialamatkan kepadanya, mengenai dugaan bertemu dengan mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat, Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang.

Saat itu, Firli masih menjabat Deputi Penindakan KPK.

Hal itu disampaikan Firli, menjawab pertanyaan anggota DPR dari Fraksi PDIP, Arteria Dahlan, saat menjalani fit and proper test di Komisi III DPR, Jakarta, Kamis malam, 12 September 2019.

Firli menegaskan, dia tak pernah membicarakan perkara apa pun dengan TGB. Namun, ia tak membantah bertemu dengan TGB di lapangan tenis.

Firli menegaskan, hal itu kebetulan bertemu, bukan melakukan pertemuan. "Dan, tidak ada pembicaraan apa pun (dengan TGB)," kata  Firli.

Firli juga mengaku peristiwa itu terjadi, setelah dirinya melakukan gelar perkara terkait penyelidikan divestasi Newmont. "Saya hadir ekspos ini, tapi silakan pimpinan mengambil keputusan," kata dia.

Dia mengatakan, dalam ekspos itu, diputuskan untuk minta audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Namun, BPKP menyarankan supaya audit dimintakan ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). 

Menurut Firli, audit tersebut penting, karena hasilnya bisa mengetahui ada tidaknya potensi kerugian negara. "Kalau pun TGB dan lain-lainnya itu tidak ada terpengaruh, karena saya memang tidak pernah berbicara kasus," kata Firli.

Firli merasa heran dengan tuduhan yang dialamatkan padanya. Kapolda Sumatera Selatan itu mempertanyakan apa salahnya dirinya bertemu TGB di lapangan tenis. 

Waktu itu, kata Firli, dirinya diundang Danrem 162/Wira Bhakti untuk bermain tenis. Ia pun menegaskan, tidak membuat janji untuk bertemu dengan TGB.

"Saya tidak mengadakan pertemuan atau hubungan. Saya harus jelaskan, bukan mengadakan pertemuan. Tapi kalau ada bertemu, yes. Di lapangan tenis, hard court, terbuka. Saya datang 06.30 Wita, sebab diundang Danrem," ujar Firli.

Firli menambahkan, saat menjabat Kapolda NTB, dia menjalin hubungan baik dengan pihak lain seperti Danrem dan Danlanud. Dia menyebut, dalam undangan bermain tenis itu, turut hadir atlet tenis. 

Dia pun mengaku hobi bermain Tenis. Dia namun tidak tahu, kalau TGB tiba-tiba datang ke lokasi mereka bermain tenis.

"Artinya, pertemuan itu tidak pernah mengadakan sama sekali. Setelah main dua set, tiba-tiba Pak TGB datang. Langsung masuk lapangan. Maklum, gubernur," kata Firli.

Setelah bermain, Danrem mengajak berfoto. Pun begitu dengan TGB. Karena itu, Firli heran itu menjadi masalah hari ini. Padahal, pertemuan tersebut diabadikan dalam foto dan diunggah di media sosial.

"Danrem langsung bilang, foto dululah. Langsung di-upload di medsos. Bukan KPK menemukan saya dan mohon maaf, apa salah saya bertemu orang di lapangan tenis?" ujarnya. 

Terlebih, sambung Firli, soal pertemuan dengan TGB ini sudah diklarifikasi langsung lima pimpinan KPK sebelumnya. 

"Ada dari lima pimpinan bicara Pak Saut ada, Ibu Basaria, Pak Laode, Pak Alexander, Pak Agus juga. Saya sendiri menghadapi lima pimpinan, tidak ada satu pun pimpinan mengatakan saya melanggar. Saya diperingatkan, iya," kata Firli. (asp)