4 Penerbangan ke Pekanbaru Sempat Dialihkan, Jambi Masih Lumpuh

Calon penumpang pesawat memakai masker di tengah kabut asap beberapa waktu lalu (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang

VIVA – Dampak kabut asap yang terjadi sejak pagi sempat mengakibatkan empat maskapai yang mestinya mendarat di Bandara Udara Internasional, Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Minggu 22 September 2019, terpaksa dialihkan. 

"Ada empat pesawat yang dialihkan akibat tidak didukung oleh cuaca. Sebab jarak pandang kurang dari 800 meter sehingga perlu kiranya dilakukan pengalihan demi keselamatan," kata Manajer (GM) Angkasa Pura II Pekanbaru, Yogi Prastyo Suwandi kepada VIVAnews.

Salah satu penerbangan yang dialihkan adalah Citilink QG 936 dengan tujuan CGK-PKU terbang dari Jakarta pukul 05.42 WIB. Seharunya pesawat tersebut landing pukul 07.15 WIB di Bandara SSK II Pekanbaru. Namun upaya pendaratan harus dialihkan dengan pertimbangan keselamatan.

Empat penerbangan, menurut Yogi, dialihkan ke Batam, Cengkareng dan Malaysia. "Untuk Batam, ada dua pesawat yang dialihkan ke sana," sambung Yogi.

Pengalihan penerbangan akibat kabut asap di Riau ini berlangsung hingga pukul 10.00 WIB. Sementara siang hari, hingga berita ini diturunkan, aktivitas penerbangan masuk kategori normal, aman dan kondusif.

"Setelah lewat pukul 10.00 WIB, semuanya kembali normal dan semuanya sudah berjalan tanpa kendala," ujar Yogi.

Sementara itu, kondisi Bandara Sultan Thaha Syaifuddin Jambi lumpuh akibat kabut asab tebal. Sampai siang ini, belum ada pesawat yang mendarat di Jambi. Pekatnya kabut asap membuat jarak pandang sangat terbatas. Sejumlah penumpang pesawat pun mengeluhkan kondisi ini. 

Arni, warga Jambi, mengatakan belum ada pesawat yang mendarat di Jambi sejak pukul 12.00 Wib hingga pukul 14.00 Wib. "Tadi siang pesawat tidak ada turun karena kabut asab tebal di lapangan pacu bandara, namun sore juga pesawat belum terdengar mendarat," jelasnya Minggu, 22 september 2019.

Pantauan di lapangan, kabut asap makin tebal menyelimuti Jambi akibat kebakaran hutan dan lahan. (ren)