40 Warga Jatim Tiba di Surabaya dari Papua, Begini Kondisi Mereka

Warga pendatang Papua asal Jatim sesampai di Jatim
Sumber :
  • VIVAnews/Nur Faishal

VIVA – Sebanyak 40 warga Jawa Timur yang tinggal dan bekerja di Papua tiba di Kota Surabaya pada Minggu, 29 September 2019. Mereka pulang dari perantauan karena ketakutan setelah pecah konflik horizontal di Tanah Papua sejak beberapa hari lalu.

Konflik itu telah memakan korban jiwa dari pihak etnis pendatang, seperti Minangkabau dan Bugis. Kerusuhan pecah pada Senin, 23 September 2019.

Puluhan warga Jatim itu diterbangkan dengan pesawat Hercules dari Bandara Wamena ke Timika lalu ke Biak. Dari Biak kemudian ke Makassar, ke Semarang, dan mendarat terakhir di Bandara Juanda Surabaya.

Mereka kemudian dikumpulkan di Asrama Transito Disnaker Jatim di Magorejo, Kota Surabaya.

Pengamatan VIVAnews di Asrama Transito, puluhan warga pendatang Papua itu dikumpulkan dan dilakukan pendataan. Setelah pendataan, mereka kemudian diarahkan petugas Dinas Sosial untuk istirahat sebelum diantarkan dengan bus ke daerah masing-masing.

"Kami terima hari ini 40 orang," kata pegawai Dinsos Jatim, Novi.

Dia menjelaskan, itu adalah penerimaan pertama warga Jatim dari Papua. Sebanyak 32 orang berasal dari Madura, sisanya dari Mojokerto dan Lumajang.

Novi mengatakan, setelah pendataan dan istirahat sejenak, mereka akan diantarkan langsung ke daerahnya masing-masing, tidak menginap di Transito. "Langsung kami fasilitasi pulang," ujarnya.

Iin, salah satu pendatang Papua asal Mojosari, Kabupaten Mojokerto, mengatakan bahwa situasi mencekam menggelayuti warga pendatang di Papua sejak sekira sebulan lalu. Mulanya hanya tersiar bakal ada demonstrasi di Papua. Kepanikan langsung melanda ketika kelompok warga Papua menyerang pendatang pada 23 September 2019.

Bersama warga pendatang lainnya, Iin mengaku bergegas menyelamatkan diri ke Bandara Wamena. Di sana, ribuan warga pendatang berkumpul menanti giliran diangkut pesawat keluar dari Tanah Papua.

Dia bersyukur selamat sampai di Jawa Timur. "Semua berkumpul di bandara," katanya.