Jabat Lagi Kapolda Papua, Paulus Waterpauw Siap Redam Konflik Wamena

Inspektur Jenderal Polisi Paulus Waterpauw kembali jabat Kapolda Papua
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Putra Nasution (Medan)

VIVA – Kapolda Papua yang baru dilantik, Irjen Paulus Waterpauw berjanji, segera bekerja menangani kerusuhan yang pecah di Wamena. Paulus merupakan sosok yang tak asing, karena ia pernah menjabat Kapolda Papua.

Dia menekankan, tugas dalam waktu dekat adalah membangun komunikasi dengan seluruh kepentingan. Pascakerusuhan berdarah yang menelan lebih dari 30 korban lebih meninggal dunia dengan memastikan jaminan keamanan dan kelangsungan para pengungsi.

"Saya pikir, sekarang ada pengungsian, kemudian ada beberapa korban. Dari berbagai konflik yang terjadi itu, mau kita tangani dulu. Setelah itu, kita yang lain-lain," kata Paulus usai pelantikan di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Senin 30 September 2019.

Paulus menuturkan, ribuan pengungsi yang menjauh dari tempat tinggal mereka perlu penanganan. Fasilitas umum, serta rumah-rumah yang terbakar juga akan direhabilitasi.

"Setelah itu, kita lanjutkan dengan upaya- upaya untuk rekonsiliasi dan rehabilitasi, dan sebagainya. Saya pikir itu, yang utama ya," ujar eks Kapolda Sumut tersebut.

Polda Papua saat ini, sudah melaksanakan kegiatan trauma healing bagi para pengungsi korban kerusuhan di Wamena. Lewat Polres Jayawijaya, yang termasuk wilayah hukum Wamena, kegiatan pemulihan trauma melibatkan TNI dan organisasi non profit.

Dalam program ini, anak-anak di pengungsian diajak menghilangkan perisitiwa mencekam yang terjadi di sekeliling kediaman mereka dengan aneka permainan dan hiburan.

Sementara itu, AKP Saida Hobrouw selaku Wakatim Trauma Healing Polda Papua, menyampaikan bahwa trauma yang paling terasa atas kejadian kerusuhan ini adalah anak anak.

"Kegiatan trauma healing ini diharapkan bisa mengurangi trauma psikis terhadap anak, agar mereka ke depan bisa berangsur menghilangkan trauma kerusuhan yang terjadi dan mampu kembali berdiri, serta mental mereka bisa pulih," kata Saida ketika dihubungi.