Masyarakat di Wamena Minta Jaminan Keamanan TNI-Polri

Menkopolhukam Wiranto bersama Kapolri dan Panglima TNI di Wamena
Sumber :

VIVA – Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto, menjamin keamanan bagi masyarakat di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua usai kerusuhan 23 September 2019 lalu.

Hal itu disampaikan Wiranto saat melakukan kunjungan ke Wamena dan posko pengungsian bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian serta menteri terkait, Selasa, 8 Oktober 2019.

"Kami sudah berdialog dan mendengarkan langsung apa yang dikeluhkan masyarakat, baik dari masyarakat pendatang maupun masyarakat asli Papua bahwa mereka tetap ingin tinggal asal ada jaminan keamanan," kata Wiranto di Wamena.

Dalam dialog bersama masyarakat itu, kata Wiranto, masyarakat menginginkan tetap menjalankan kehidupannya di Wamena yang sudah dirintis puluhan tahun.

Wiranto juga sudah menyampaikan kepada masyarakat, terlebih khusus para korban, untuk jaminan keamanan sudah diberikan oleh penegak hukum dan sudah disampaikan Kapolri dan Panglima TNI.

"Tadi sudah langsung dijawab Panglima dan Kapolri bahwa jaminan keamanan akan diberikan pada masyarakat. Bahkan para tokoh masyarakat di Wamena juga menjamin dan menginginkan saudara-sudara kita dari non Papua tidak pulang," tegasnya.

Sementara masyarakat ingin tetap berada di Wamena agar bisa membangun kembali apa yang sudah rusak, dan memulihkan apa yang terjadi pada saat kerusuhan itu.

"Saya kira ini semangat yang luar biasa. Nah ini nantinya yang akan kita laporkan ke Presiden untuk kemudian pemerintah pusat mengambil langkah-langkah yang sudah disampaikan presiden untuk segera memulihkan kondisi fisik Wamena. Apakah rumah terbakar, ruko terbakar, gedung pemerintah dirusak, PLN terbakar atau fasilitas umum lainnya segera akan dipulihkan," terang Wiranto.

Selain pembangunan fisik, lanjut Wiranto, pemerintah juga melakukan pemulihan semangat kebersamaan, persaudaraan dan perdamaian di Wamena. Masalah-masalah di Wamena ini harus dipahami, jangan sampai masyarakat percaya hoax seakan-akan masih ada rusuh dan tidak aman di Wamena.

"Kami sudah ke sini, kita lihat sudah aman, damai dan kita membangun apa yang diharapkan masyarakat," tuturnya.

Menkopolhukam mengatakan masyarakat pengungsi yang masih ada di penampungan maupun yang keluar dari Wamena menginginkan untuk kembali ke pemukiman dan pekerjaan mereka. Dan mereka siap mengajak saudara-saudaranya yang sudah terlanjur mengungsi di Jayapura maupun ke kampung halaman untuk dikembalikan ke Wamena.

"Mereka akan mengajak kembali saudaranya yang pulang kampung itu. Saya pikir itu akan terjadi secepatnya selama kita bisa segera memulihkan keamanan di sini," ungkapnya. 

Sementara itu, pemerintah akan segera merehabilitasi bangunan yang rusak akibat kerusuhan tersebut agar semua aktivitas masyarakat secara bertahap bisa pulih seperti biasanya.

Wiranto menegaskan masyarakat di Wamena baik yang pendatang maupun penduduk asli, pada umumnya bersaudara sehingga tidak menginginkan ada perbedaan. "Masyarakat setempat telah mengakui saudara dan tidak ingin ada perbedaan. Masyarakat pendatang juga masih senang tinggal di sini," ujar Wiranto.

Karenanya, tokoh masyarakat juga mendukung aparat keamanan menjamin keamanan di Wamena. Namun, yang masih mengkhawatirkan saat ini adalah munculnya hoax yang membuat keadaan kacau.

"Itu yang kita lawan bersama-sama. Kita juga minta mahasiswa yang punya daya intelektual tinggi dan yang paham realitas mengajak saudara-saudaranya supaya memulihkan keadaan. Dengan semangat yang ada kita harapkan normal kembali Kota Wamena," ujar Wiranto.