Alasan Pengamanan Super Ketat Sidang Putusan Gus Nur

Massa pro Gus Nur di Pengadilan Negeri Surabaya
Sumber :
  • VIVAnews/Nur Faishal

VIVA – Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya menerapkan pengamanan sangat ketat pada sidang putusan perkara ujaran kebencian dengan terdakwa Sugi Nur Raharja alias Gus Nur di Pengadilan Negeri Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis, 17 Oktober 2019. Sidang itu akhirnya ditunda karena majelis hakim belum siap. 

Pengamatan VIVAnews di lokasi, sejak pagi kawat berduri dipasang aparat di jalan depan gedung PN Surabaya. Akses dari Pasar Kembang menuju Raya Arjuno ditutup. Di jalan seberang, jalan ditutup dengan barrier berwarna oranye. Akses dari Jalan Semarang dan Tidar menuju Raya Arjuno juga ditutup.

Di pintu gerbang, satu unit kendaraan water canon disiagakan. Di halaman dalam, anjing penggertak yang dikurung di sebuah mobil pikap khusus juga disiagakan. Sementara di luar, ratusan personel Kepolisian dibantu beberapa anggota Tentara Nasional Indonesia berjaga-jaga. Informasi diperoleh, total 400 personel diterjunkan dalam pengamanan.

Dibandingkan dengan jumlah peserta massa dari kubu terdakwa maupun korban atau pelapor, jumlah personel yang diterjunkan aparat jauh lebih banyak. Kubu korban dari Gerakan Santri Bela Kiai yang beristigasah di jalan seberang depan pengadilan tak sampai seratus orang. Mereka berselawat dan berdoa sambil duduk bersila di jalan.

Adapun massa pendukung Gus Nur berkumpul di sisi utara pengadilan, tepatnya di samping SPBU mulut Jalan Anjasmoro. Mulanya di situ, aparat kemudian menghalau massa berbendera tulisan tauhid itu menjauh hingga sekira 150 meter. Nah, karena halauan itulah sempat terjadi adu mulut antara perwakilan massa dengan pihak Kepolisian.

Juru bicara PN Surabaya, Sigit Sutriono, mengakui pengamanan sidang kali ini lebih ketat dibandingkan sidang Gus Nur sebelumnya. Dia sengaja meminta bantuan pengamanan lebih kepada pihak Kepolisian karena Kamis ini ada sidang tiga perkara yang memantik perhatian. "Sidangnya Gus Nur, sidang Tambelangan (insiden pembakaran Polsek Tambelangan, Sampang), dan Gubeng," katanya.

Sigit enggan berkomentar ketika ditanya apakah pengamanan sangat ketat itu diterapkan karena berkaitan dengan makin dekatnya pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai Presiden-Wakil Presiden RI 2019-2024. "Saya tidak mau komentar selain alasan yang tadi saya sampaikan," ucapnya.