Sumbar Diguyur Hujan, Kualitas Udara Membaik

Kondisi kabut asap di wilayah Sumatera Barat.
Sumber :
  • Andri Mardiansyah

VIVA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Unit Observasi Global Atmosopheric Watch (GAW) Stasiun Pemantau Atmosfir Global Kototabang merilis, kondisi kualitas udara, Jumat, 18 Oktober 2019 terpantau membaik. Hal ini seiring terjadinya hujan yang hampir merata di seluruh wilayah Sumateta Barat, dalam kurun 24 jam terakhir.

“Berdasarkan citra GSMaP, terpantau telah terjadi hujan hampir di seluruh Sumbar dalam 24 jam terakhir. Dengan sifat hujan sebagai pembersih udara, terpantau parameter PM10 berada pada level baik berkisar 5-20 ug/m3,” kata Kepala Stasiun Pemantau Atmosfer Global (SPAG/GAW) Bukit Kototabang, Wan Dayantolis, Jumat, 18 Oktober 2019.

Lebih lanjut, Wan Dayantolis mengatakan, adapun estimasi AOD model, menunjukkan hampir di seluruh Sumbar nilainya <0.5, kecuali sebagian kecil di wilayah selatan berkisar 0.5 -1. Artinya keberadaan partikulat padat seperti debu dan hasil pembakaran telah jauh berkurang dibanding beberapa hari sebelumnya.

“Kondisi ini telah terlihat sejak pukul 14.00 WIB Kamis kemarin. Analisis citra satelit Himawari oleh BMKG pada pagi ini, menunjukkan tidak ada sebaran asap yang masuk ke wilayah Sumbar,” ujarnya.

Wan Dayantolis mengungkapkan, terjadinya hujan merata baru di wilayah Sumbar, belum menghilangkan sumber asap. Hotspot masih terpantau masif di Wilayah Jambi. Keberadaan hotspot tersebut masih berpotensi menyebarkan asap ke wilayah Sumbar, khususnya bagian selatan, di mana angin masih berembus dari arah timur-tenggara Sumbar.

“Hotspot masih terpantau masif di wilayah Jambi. Meski Sumbar di guyur hujan, namun belum menghilangkan sumber asapnya. Kondisi ini kiranya dapat menjadi pertimbangan otoritas terkait,” katanya.