Cerita Mahfud, Larang Prabowo ke Kantornya, Tapi...

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan) memberi hormat kepada Menko Polhukam
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

VIVA – Sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD akan membawahi dua jenderal besar. Yakni Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan, dan Jenderal Polisi Tito Karnavian sebagai Menteri Dalam Negeri.

Sementara Mahfud, bukan dari TNI dan Polri. Ia satu-satunya sipil yang menjabat Menko Polhukam. Lalu, seperti apa ia yang seorang warga sipil mengkoordinasi kedua jenderal tersebut?

Di sela-sela rapat kabinet paripurna yang dipimpin Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, Mahfud sempat berbicara ke Prabowo. Untuk keduanya memudahkan koordinasi, maka setiap saat ia bisa mendatangi kantor mantan Danjen Koppasus itu.

"Malah secara berseloroh saya bilang 'Pak Prabowo saya akan ke kantor Pak Prabowo kalau ada sesuatu. Saya kan tinggal nyebrang'," kata Mahfud, usai rapat paripurna di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis 24 Oktober 2019.

Kantor Kemenko Polhukam yang terletak di Jalan Medan Merdeka Barat, tidak jauh dari kantor Kementerian Pertahanan. Letaknya persis bersebelahan. Sehingga tidak membutuhkan waktu untuk mendatangi dari kantor Mahfud ke kantor Prabowo.

Hanya saja, menurut penuturan Mahfud, justru Prabowo tidak menginginkan jika Mahfud yang datang ke kantornya.

"Tapi Pak Prabowo 'Tidak boleh bapak ke kantor saya. Saya yang menghadap bapak'. Nah gitu. Artinya meskipun gurauan tapi itu apa namanya niat atau itikad bekerja sama," jelas mantan ketua Mahkamah Konstitusi itu.

Begitu juga dengan Mendagri Jenderal Polisi Tito Karnavian. Ia sudah berbicara dengan mantan Kapolri itu, untuk terus melakukan koordinasi selama lima tahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Seperti arahan dari Presiden, bahwa kerja pemerintah adalah kerja bersama, tidak bisa hanya sektoral.

Selain dengan Prabowo dan Tito, fungsi koordinasi Kemenko Polhukam juga bersama dengan Menkumham Yasonna H Laoly. Ia mengaku, tidak sulit berkoordinasi dengan politisi PDI Perjuangan itu.

"Bapak Yasonna itu visi pembangunan di bidang hukum sama dengan saya. Karena saya itu tim ahlinya Pak Yasonna diam-diam pada yang kemarin itu. Sekarang tinggal melanjutkan saja," katanya.