Menag Sebut Pelaku Bom Bunuh Diri di Medan Salah Memahami Agama

Menteri Agama Fachrul Razi (tengah) usai silaturahmi dengan ASN kantor Kementrian Agama Aceh, di Asrama Haji Embarkasi Aceh, Minggu, 17 November 2019.
Sumber :
  • VIVAnews/Dani Randi

VIVA – Menteri Agama Fachrul Razi bertemu dan bersilaturah dengan sejumlah ulama di Aceh. Dalam pertemuan itu, Fachrul menyinggung soal aksi terorisme yang mengaitkan agama di dalamnya.

Menurutnya, akhir-akhir ini ada kecenderungan meningkatnya paham dan gerakan sekelompok orang yang mengatasnamakan agama untuk tujuan yang sangat sempit.

Dalam aksi teror bom bunuh diri di Medan, misalnya, Fachrul mengatakan itu hanya sekelompok orang yang ingin merusak citra agama Islam dengan wujud aksi-aksi kekerasan yang bertentangan dengan ajaran agama.

“Ada kecenderungan meningkatnya paham dan gerakan sekelompok orang yang mengatasnamakan agama untuk tujuan yang sangat sempit. Termasuk yang terakhir di Medan, adalah fenomena di mana ajaran agama disalahpahami yang berwujud aksi-aksi kekerasan yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur agama itu sendiri,” kata Fachrul usai bersilaturahmi dengan ASN di kantor Kementerian Agama Aceh, di Asrama Haji Embarkasi Aceh, Minggu, 17 November 2019.

Dia berpendapat, tidak ada agama yang mengajarkan kekerasan untuk menyakiti sesama. Peran para ulama dan tokoh agama dituntut untuk memberikan pencerahan umat.

Kementerian Agama terus mendorong umat beragama agar memiliki cara pandang, sikap, dan perilaku beragama yang adil, tawassuth (moderat), tawazun (berimbang), tasamuh (toleran), dan prinsip-prinsip moderasi beragama lainnya.

Bangsa dan negara Indonesia, katanya, berdiri dan terbentuk sesuai kesepakatan bersama berdasarkan filosofi Pancasila dan landasan konstitusi UUD 1945. Namun keduanya tidak lepas dari spirit nilai-nilai agama yang telah lama diyakini dan dipraktikkan oleh masyarakat Indonesia yang dikenal sangat religius.

Untuk itu, kata Fachrul, setiap dai atau pendakwah harus mensyiarkan pesan-pesan agama yang mampu menjadikan setiap individu memiliki kesalehan personal dan kemanfaatan sosial bagi lingkungannya, dengan penuh kasih sayang, toleransi, penghormatan terhadap hak-hak sesama, persaudaraan.