Ada Isu Calon Menteri Dipalak Rp500 Miliar, Begini Jawaban Istana

Politisi senior PDIP Pramono Anung
Sumber :
  • VIVA/Eduward

VIVA – Sekretaris Kabinet Pramono Among membantah isu bahwa para calon menteri harus menyetor uang Rp500 miliar kepada partai agar diterima Presiden Joko Widodo. 

Isu itu dilontarkan oleh elite Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Jakarta, Humphrey Djemat, dalam pemberitaan di media massa. Pramono menegaskan proses rekrutmen para calon menteri dilakukan secara teliti dan hati-hati oleh Presiden Jokowi.

"Kalau pada hari ini ada isu seperti itu, yang pertama uang Rp500 miliar bukan uang kecil. Sangat besar sekali. Bagaimana uang itu ada," kata Pramono di Jakarta, Senin 25 November 2019.

Pramono mengingatkan uang sebesar itu pasti terendus oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan atau PPATK. Transaksi itu juga menurutnya bisa dilacak oleh penegak hukum.

"Sekarang ini uang di atas Rp100 juta saja sudah sangat gampang dilacak, baik oleh PPATK, oleh KPK, oleh kejaksaan, oleh kepolisian," ujar Pramono.

Dia mengungkapkan, nama-nama yang diusulkan oleh partai juga tidak semuanya disetujui oleh Presiden Jokowi. Karena itu menurutnya isu setor Rp500 miliar itu tidak masuk akal.

"Enggak mungkin. Dan untuk apa kasih uang Rp500 miliar hanya sekadar jadi menteri. Kan ini secara logika juga tidak masuk akal. Menteri gajinya enggak sampai Rp100 juta," kata Pramono.