BMKG: Info Gempa dan Tsunami di Tahun Baru Mendahului Tuhan

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Dwikorita Karnawati.
Sumber :

VIVA – Berita bohong terkait ancaman tsunami dan gempa bumi bermunculan dalam sepekan terakhir ini. Kebanyakan, informasi tidak benar itu bakal terjadi saat malam pergantian tahun, terutama di wilayah pantai dengan adanya tsunami.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan kalau sampai ini tidak ada teknologi yang dapat memprediksi adanya gempa bumi.

Menurutnya, belum ada yang bisa memperkirakan kapan dan dimana gempa bumi akan terjadi. Karena itu, kemunculan tsunami jelas tidak bisa diperkirakan bila gempa bumi saja tidak bisa diprediksi.

"Kita tidak akan pernah bisa menyampaikan kapan gempa dan kapan tsunami, tsunami baru bisa disampaikan kalau sudah ada gempa, kalau tidak ada gempa kita tidak bisa menyampaikan kapan tsunami," kata Dwikorita di kantornya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat, 27 Desember 2019.

Karena itu, dia mengimbau kepada masyarakat Indonesia apabila ada yang mengatakan bahwa akan terjadi gempa dahsyat dengan magnitudo 8,5 dan tsunami pada malam tahun baru, jangan dipercaya.

"Sehingga, kalau sampai ada berita gempa sekian saat akhir tahun atau di awal tahun itu mendahui Tuhan, mohon jangan dipercaya. Kita harus jujur kalau tidak bisa diprediksi ya katakan tidak bisa, jangan pura-pura bisa," katanya.

Saat ini, BMKG hanya bisa memprediksi kalau saat malam pergantian tahun baru 2020 berpotensi turun hujan di berbagai daerah di Indonesia.

"Jadi untuk prakiraan cuaca kurang lebih seminggu ke depan termasuk tahun baru diperkirakan masih hujan, beberapa kondisi ekstrem bisa terjadi di beberapa wilayah di Indonesia," ujarnya.

Karena itu, BMKG akan terus memonitor dan memberikan peringatan dini tiga hari sebelum kejadian sampai tiga jam sebelum kejadian.

"Ini bukan berarti kita melarang beraktivitas, silakan terus beraktivitas beribadah namun tetap siap-siap, misalnya sedia payung, mantel," ujarnya.