Akses Terisolir, TNI Jalan Kaki 10 Km untuk Salurkan Bantuan di Lebak

TNI mengevakuasi warga korban banjir bandang Lebak Banten
Sumber :
  • VIVAnews/Yandi Deslatama

VIVA – Personil TNI dan Polri berhasil menembus Desa Cibiru, Kecamatan Lebak Gedong, yang terisolir sejak banjir bandang dan longsor di daerah tersebut. Prosesnya tak mudah, mereka harus berjalan kaki sejauh 10 kilometer.

Akses jalur menuju daerah tersebut dipenuhi lumpur setinggi pinggang orang dewasa. Personel TNI juga dalam perjalanannya memikul bantuan logistik ala kadarnya. Kini, personil TNI-Polri sedang berupaya mengevakuasi warga yang rencananya akan dilakukan pada Sabtu, 4 Januari 2020.

"Untuk daerah terisolir gabungan Brimob dan TNI itu sudah bisa masuk ke daerah Lebak Gedong, Desa Cibiru, berikut dengan membawa sembako. Mudah-mudahan. Rencananya, tadi kita sudah bincang-bincang, kita akan upayakan untuk evakuasi. Untuk jalan ke atas 10 kilometer memanggul makanan memerlukan tenaga yang luar biasa," kata Kapolda Banten, Irjen Pol Tomsi Tohir, kepada sejumlah awak media, Jumat, 3 Januari 2020.

Menurut dia, bantuan helikopter akan dikerahkan pada Sabtu hari ini dengan tujuan ke Kabupaten Lebak. Heli dibutuhkan untuk mempermudah proses evakuasi dan distribusi logsitik bantuan ke para korban yang masih terisolir. Putusnya jembatan hingga tertimbunnya jalanan oleh material longsor membuat daerah menjadi terisolir.

Bantuan helikopter itu nanti dinilai akan mempermudah proses evakuasi dan penyaluran bantuan. Lantaran masih ada beberapa daerah yang terisolir dan sulit ditembus. 

Untuk sampai ke lokasi tersebut hanya dengan berjalan kaki, bahkan mencapai 10 kilometer, seperti di Desa Cibiru, Kecamatan Lebak Gedong. "Bantuan heli untuk bisa meng-cover daerah yang lebih luas di atas," jelasnya

Tomsi memastikan keamanan rumah warga korban banjir bandang dan longsor. Maka itu, warga yang masih bertahan di rumahnya agar segera mengungsi dan bagi yang sudah tinggal di pengungsian, agar tenang meninggalkan rumah dan harta bendanya, meski rumah mereka tidak rusak maupun hancur.

"TNI-Polri yang ke sana sambil mengevakuasi, sambil menjaga rumah-rumah yang sebagian yang ditinggalkan. Mudah-mudahan tidak terjadi hal yang tidak kita inginkan, karena warga juga guyub," jelasnya.