Gerindra Bela Sikap Prabowo soal Sengketa dengan China di Natuna

Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani.
Sumber :
  • VIVA/ Lilis Khalisotussurur.

VIVA – Partai Gerindra menentang pendapat sebagian kalangan bahwa sikap Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto atas sengketa dengan China di perairan Natuna, terkesan lembek dan tidak tegas.

Partai Gerindra menganggap pernyataan Prabowo bahwa penyelesaian diplomatik, merupakan langkah tepat dalam mengatasi persoalan krisis di Laut China Selatan yang mencakup juga Natuna.

"Ya, karena persoalan itu harus diselesaikan dengan diplomasi. Diplomasi harus mengonfirmasi kepada Pemerintah RRC (Republik Rakyat China) yang klaim. Kemudian, kita juga harus menyampaikan nota keberatan dan itu harus dilakukan," kata Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani di kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Rabu 8 Januari 2020.

Meski mengedepankan diplomasi, menurut Wakil Ketua MPR itu, Indonesia harus tetap waspada menyikapi penyusupan kapal-kapal nelayan China, yang masuk ke perairan Natuna. Apalagi, kapal-kapal nelayan China dikawal langsung oleh coast guard Pemerintah China.

"Kita harus tetap waspada, menjaga kedaulatan negara dan bangsa. Sejengkal wilayah, baik darat, laut, dan udara, tentu saja kita harus dalam kewaspadaan yang penuh. Tetapi, kita juga kita tidak boleh terprovokasi oleh provokasi banyak negara," katanya.

Partai Gerindra juga setuju dengan pernyataan Presiden Joko Widodo, yang memastikan tidak ada tawar-menawar dalam hal batas laut di perairan Natuna.

Atas dasar itu, Partai Gerindra mendukung kunjungan Presiden Jokowi ke Natuna sejak pagi tadi. Kunjungan itu sebagai sebuah penegasan akan keseriusan Indonesia menjaga semua wilayah di Nusantara. (asp)