700 KK Mengungsi Akibat Banjir Bandang di Tapanuli Tengah
- VIVAnews/ Putra Nasution.
VIVAnews - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Tengah mencatat banjir bandang di daerah tersebut menewaskan tiga orang dan tiga orang lagi masih hilang serta warga yang mengungsi sebanyak 700 kepala keluarga.
Banjir bandang terjadi di Kecamatan Barus dan Kecamatan Andam Dewi, Kabupaten Tapanuli Tengah, dan ketinggian air yang menggenangi rumah warga mencapai 2,5 meter.
Sekretaris BPBD Tapanuli Tengah, Agus Haryanto, mengungkapkan tiga orang berhasil dievakuasi dan tiga lagi masih dalam proses pencarian.
"Awalnya dua korban untuk banjir di Kecamatan Barus. Ada lagi di Kecamatan Andam Dewi. Data sementara empat warga terkena longsor merupakan satu keluarga. Satu sudah ditemukan jenazahnya," tutur Agus kepada wartawan, Rabu 29 Januari 2020.
Banjir ini, Agus mengatakan pihaknya melakukan tanggap darurat selama sepekan terhitung hari ini, dengan melakukan pencarian korban hilang dan membangun posko pengungsian.
"Status tanggap darurat terhitung mulai hari ini hingga 5 Februari mendatang," kata Agus.
Banjir bandang terjadi, usai hujan deras melanda Kabupaten Tapanuli Tengah sejak Selasa malam, 28 Januari 2020. Dengan peristiwa alam itu, TNI/Polri bersama Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah melakukan pembersihan lokasi secara bergotong royong.
Sebelumnya diberitakan, hujan deras melanda Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Rabu dini hari, 29 Januari 2020. Akibatnya terjadi banjir bandang dan dilaporkan tiga orang meninggal dunia.
Hujan deras turun sejak Selasa malam, 28 Januari 2020 di Kecamatan Barus dan Kecamatan Andam Dewi, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. “Sampai saat ini, korban meninggal dunia berjumlah 3 orang. Satu orang di Kecamatan Andam Dewi, 2 orang di Barus,” ujar Koordinator Pos SAR Sibolga, Hari Susanto.