Saksi Sebut Mantan Dirut PT INTI Punya Utang dengan Eks Dirkeu AP II

Sidang kasus dugaan suap proyek BHS, Angkasa Pura II, di Pengadilan Tipikor.
Sumber :
  • VIVAnews/ Edwin Firdaus

VIVAnews - Endang Suherman selaku sopir mantan Direktur Utama PT Industri Telekomunikasi atau INTI, Darman Mappangara mengaku mengetahui bosnya punya utang dengan Andra Y. Agussalam selaku mantan Direktur Keuangan Angkasa Pura II.

Endang menyebut, hal ini diketahui setelah dia melakukan perbincangan dengan Darman.

"Tahu. Karena beliau bilang untuk bayar utang, saya (Darman Mappangara) sudah ditagih utang sama Pak Andra," kata Endang, saat bersaksi di PEngadilan Tipikor Jakarta, Rabu, 29 Januari 2020.

Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi, lalu menelisik lebih jauh soal pembahasan utang piutang antara Endang dengan Darman. Kepada Jaksa, Endang mengaku bahwa pembicaraan itu dilakukan di dalam mobil.

"Di mana pembicaraan itu?” tanya Jaksa.

"Di mobil pak, cuma kalau untuk itu saya nggak langsung nanya, cuma beliau yang bilang ke saya," kata Endang.

Endang menyebut, pembicaraan itu berlangsung saat dirinya hendak mengantarkan uang yang pertama kalinya pada April 2019.

Saat itu, kata Endang, ia diperintah Darman untuk membayar utangnya ke Andra.

"Saya minta tolong anterin uang ke Pak Andra, uang untuk pembayaran utang," kata Endang.

Kendati demikian, Endang mengaku tidak tahu besaran utang Darman yang harus dibayarkan kepada Andra. Dia menyebut, tidak menanyakan hal itu secara rinci.

"Berapa utangnya?" tanya Jaksa lagi.

"Enggak tahu," jawab Endang.

Senada juga disampaikan Endang saat ditanya Penasihat Hukum Andra, Pahrozi, terkait peristiwa pada 26 juli 2019. Tim kuasa hukum menyebut, Endang menerima uang dari Taswin Nur sebesar USD 30.000.

"Saya lihat pada tulisan diamplop tertulis USD 30.000 dan tidak membuka amplop itu," kata Endang.

Dalam perkara ini, mantan Direktur Keuangan (Dirkeu) PT Angkasa Pura II, Andra Yastrialsyah Agussalam, didakwa menerima suap sebesar USD 71.000 dan SGD 96.700.

Penerimaan suap tersebut dilakukan agar PT Industri Telekomunikasi Indonesia (PT INTI) menjadi pelaksana pekerjaan pemasangan Semi Baggage Handling System (BHS). Uang itu diduga dari mantan Dirut PT INTI, Darman Mappangara.

Uang tersebut diduga diterima Andra untuk mengupayakan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (PT INTI) agar menjadi pelaksana pekerjaan pemasangan Semi Baggage Handling System (BHS).