Cita-cita Gus Sholah yang Ingin Dicapai dari Ponpes Tebuireng

Pengasuh Pesantren Tebu Ireng Jombang, Salahuddin Wahid alias Gus Solah, di Posko Pemenangan Khofifah-Emil Dardak di Jalan Gayungsari Barat Surabaya, Jawa Timur, pada Senin, 22 Januari 2018.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Pimpinan Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, KH Salahuddin Wahid hembuskan nafas terakhir di RS Harapan Kita, Jakarta Barat. Gus Sholah wafat pukul 08.55 WIB, Minggu 2 Februari 2020.

Meninggalkan Gus Sholah membuat banyak tokoh merasakan kehilangan, seperti halnya Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Menurut dia, Gus Sholah adalah negarawan yang cukup komplit di Indonesia.

Ia menceritakan, dirinya sempat berbincang-bincang dengan Gus Sholah sebelum wafat, bahkan Gus Sholah sempat mengantarkan dirinya sebelum dan sesudah pelantikan menjadi Gubernur Jawa Timur.

"Beliau berikan pencerahan dan berpesan tentang tanggung jawab sebagai pemimpin. Setiap dua minggu sekali kalau ada yang ingin disampaikan beliau sampaikan, belian negarawan yang komplit, negara kehilangan putra terbaiknya," jelas Khofifah, dikutip dari wawancaranya dengan tvOne, Minggu 2 Februari 2020.

Khofifah menceritakan, sebelum wafat Gus Sholah selalu berbicara tentang lembaga pendidikan. Di mana, beliau ingin Tebuireng mempunyai layanan kesehatan dan pengembangan One Pesantren One Produk.

Selain itu, Gus Sholah kata Khofifah juga fokus terhadap indeks pembangunan manusia, sehingga ingin ada prestasi dari santri-santri Tebuireng di Jombang saat ini.

"Jadi keinginan beliau itu ada Rumah Sakit di Universitas Hasjim Asy'ari Tebuireng, diikuti Bank Syariah. Pimpinan BI pun sudah datang ke Tebuireng. Jadi beliau ingin lembaga pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Itu Cita-cita Gus Sholah," ujarnya.