Pengungsi Banjir di Tangerang Mengeluh Bantuan Makanan Lamban

Suasana pengungsian korban banjir di Tangerang
Sumber :
  • Sherly/VIVAnews

VIVA – Ribuan korban banjir saat ini tengah mengungsi di beberapa titik posko pengungsian di Kecamatan Periuk, Tangerang. Mereka mengeluhkan lambannya distribusi makanan atau logistik kepada para korban.

Alhasil, para pengungsi itu pun kini harus kelaparan karena belum mendapatkan makanan. Diharapkan bantuan makanan bisa segera disalurkan.

Salah satu pengungsi, Panjat mengatakan, saat ini belum ada bantuan makanan atau sarapan untuk para pengungsi yang akhirnya, membuat warga secara patungan harus membeli dan mencari makanan sendiri.

"Belum ada makanan ke kita dari tadi pagi, di sini warga sudah kelaparan. Terakhir datang bantuan makanan itu jam 5 sore kemarin," katanya di posko pengungsian GOR Perum Total Persada, Tangerang, Rabu, 4 Februari 2020.

Menurutnya, penanganan atau pemberian bantuan pada korban banjir yang dilakukan pemerintah saat ini dinilai lamban dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sebab, daerah tersebut memang menjadi langganan bencana banjir.

"Biasanya bantuan itu cepat datang, sekarang mah lamban. Saya harap sih pemerintah bisa cepat berikan bantuan," ujarnya.

Sementara, di dekat posko pengungsian terdapat dapur umum yang didirikan pemerintah. Namun, lantaran terdapat sejumlah kendala seperti personel yang kurang menyebabkan bantuan logistik mengalami keterlambatan.

Untuk diketahui, sebanyak 4.635 jiwa yang berada di kawasan setempat harus mengungsi di dua lokasi pengungsian yang disediakan Pemerintah Kota Tangerang yakni GOR Perum Total Persada dan Masjid Mujahidin. Sebab, hingga saat ini banjir dengan ketinggian kisaran 2 hingga 3 meter masih merendam rumah mereka.

Diberitakan sebelumnya, salah satu perumahan yaitu perumahan Total Persada Raya, Kecamatan Periuk, Tangerang sempat terendam banjir dengan ketinggian mencapai 4 meter. Selain curah hujan yang tinggi, jebolnya tanggul pembatas di Kali Ledug juga jadi penyebabnya.