Menag Takjub Masjid Al Akbar Surabaya Difungsikan seperti Zaman Rasul

Masjid Al Akbar Surabaya saat kegiatan nonton bareng gerhana matahari beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • VIVAnews/Nur Faishal

VIVA – Menteri Agama Fachrul Razi melakukan kunjungan kerja di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis, 13 Februari 2020. Di sana, ia salat asar berjemaah, melihat-lihat dan bertanya secara rinci kepada pengurus tentang masjid kebanggaan warga Surabaya itu.

Usai acara, Razi memuji kondisi dan kegiatan di Masjid Al Akbar. "Masjid Nasional Al Akbar ini luar biasa, kita masuk saja sudah terasa kharismanya yang luar biasa. Ini satu-satunya masjid nasional yang ada di luar Jakarta, dan kita bisa sama-sama memikirkan bagaimana perawatannya ke depan," ujarnya.

Ia memuji kegiatan-kegiatan yang dilaksanaksanakan di Masjid Al Akbar, yang tidak hanya dipakai untuk ibadah wajib seperti salat saja, tetapi kegiatan positif lainnya. "Saya bangga juga karena, tadi diceritakan, pendidikan-pendidikan juga dilakukan di sini, kemudian kegiatan-kegiatan jemaah haji sebelum berangkat. Artinya, betul-betul bermanfaat, sesuai keinginan Rasulullah.”

Masjid Nasional Al Akbar Surabaya dibangun sejak tahun 1995 yang digagas oleh Wali Kota Surabaya saat itu, Soenarto Soemoprawiro. Sempat terhenti karena krisis moneter, pembangunannya dilanjutkan kembali pada 1999 setahun kemudian. Masjid itu diresmikan oleh Presiden Keempat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur tahun 2000.

Berdiri di atas lahan seluas 22.300 meter persegi, Masjid Al Akbar Surabaya disebut-sebut terbesar kedua di Indonesia setelah Masjid Istiqlal di Jakarta. Ciri khas dari masjid ini ialah kubahnya yang berwarna hijau toska, yaitu satu kubah besar di tengah dikelilingi empat kubah lebih kecil. Di sisi kanan atau di pintu masuk, terdapat satu menara tinggi menjulang.