Bapak dan Anak Tewas Usai Tertimpa Bangunan Tua di Semarang

Bangunan tua yang roboh hingga menewaskan bapak dan anak di Semarang.
Sumber :
  • VIVAnews/Dwi Royanto

VIVA – Wajah lesu dan lemas begitu terlihat dari ekspresi Suwarni (52 tahun), warga Kampung Kulitan, Kota Semarang, Jawa Tengah. Ia harus kehilangan suami dan anaknya setelah sebuah bangunan kuno bekas sarang burung walet roboh menimpa rumahnya.

"Suami saya dan anak saya tidur di ruangan depan. Sebelumnya saya dengar suara gemuruh, saya langsung ke depan rumah, ternyata suami dan anak saya sudah tertimpa tembok bangunan," ujar Suwarni saat ditemui VIVAnews di rumah duka, Kamis, 20 Februari 2020.

Saat melihat suami dan anaknya tertimpa tembok yang roboh, Suwarni langsung berteriak minta tolong dan warga mencari bantuan ke kepolisian. Saat dievakuasi, suaminya yang bernama Sugeng (59 tahun), sudah dalam kondisi tewas, dan anaknya, Tomy Yulianto (25 tahun) terluka parah.

"Anak saya sempat dibawa ke Rumah Sakit Islam Sultan Agung, tapi ikut nyusul bapaknya (meninggal)," ujar Suwarni sambil meneteskan air mata.

Untuk sementara waktu, Suwarni menginap dan menggunakan rumah tetangganya, Ida Nur Aini (47 tahun), sebagai tempat rumah duka. "Sementara biarkan ibu Suwarni menggunakan rumah saya untuk rumah duka. Nanti acara tahlil juga di rumah saya," ucap Ida.

Menurut penuturan Ida, bangunan yang runtuh merupakan bangunan gudang lawas bekas burung walet, tapi tak diketahui siapa pemiliknya. Sebelumnya ketua rukun tetangga (RT) dan warga setempat sempat mencari pemiliknya, sebab kondisi bangunan sudah memprihatinkan.

"Bangunan itu lama sekali sekitar tahun 80-an sudah ada. Enggak tahu milik siapa. Sebelum roboh, sempat beberapa warga menyangga tembok bangunan tersebut menggunakan bambu agar tak roboh," ujar Ida.

Pantauan VIVAnews di lokasi kejadian, tak hanya rumah Suwarni saja yang terkena robohan bangunan tua itu. Ada dua rumah lain yang atapnya juga roboh, yakni rumah ketua RT 04 RW 07 kampung Kulitan, Agus Sugito, dan rumah Sutini yang atapnya cukup parah terkena reruntuhan tembok.

"Tadi pagi sudah ada Pak Wali Kota Semarang dan Dinas Sosial meninjau lokasi. Besok rencananya atas kesepakatan warga, sisa bangunan gudang akan diratakan, agar tidak memakan korban lagi," kata Agus Sugito. (ase)