Imbas Virus Corona, Pemerintah Siapkan Rp72 Miliar untuk Influencer

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

VIVA – Salah satu pihak yang mendapat bagian dari upaya pemerintah Indonesia mengantisipasi efek virus corona, adalah para influencer. Dana sebesar Rp 72 miliar disiapkan untuk mereka.

Influencer merupakan julukan bagi pegiat di media sosial yang memiliki banyak pengikut (followers atau audience) di akunnya. Mereka juga dipandang memiliki pengaruh yang kuat terhadap followers. Biasanya, influencer ini biasa berprofesi sebagai artis, selebgram, blogger, youtuber, atau yang lainnya.

Anggaran Rp72 miliar untuk influencer ini adalah bagian dari insentif yang diberikan pemerintah untuk menghidupkan sektor pariwisata di Tanah Air. 

Wabah virus corona di mancanegara ternyata juga berdampak negatif bagi pariwisata Tanah Air. Maka sepuluh destinasi wisata diberi insentif maupun diskon, baik itu untuk wisatawan mancanegara hingga dalam negeri. Nah, influencer itu diharapkan bisa ikut mempromosikan wisata Indonesia.

"Ini ada alokasi tambahan sebesar Rp298 miliar terdiri dari maskapai, biro perjalanan ada diskon khusus sehingga ada insentif Rp 98,5 miliar. Kemudian promosi, kegiatan pariwisata Rp25 miliar, dan influencer sebanyak Rp72 miliar," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 25 Februari 2020.

Airlangga mengatakan, insentif yang diberikan kepada maskapai diharap berpengaruh pada harga tiket perjalanan daerah tujuan. Dengan harga murah itu, diharap bisa menggairahkan kembali lokasi-lokasi wisata itu.

Destinasi wisata yang mendapatkan diskon perjalan tersebut adalah wilayah Yogyakarta, Labuan Bajo (NTT), Danau Toba (Sumatera Utara), Bangka Belitung (Kepulauan Riau), Batam, Bintan, Manado (Sulawesi Utara), Bali, Malang (Jawa Timur), dan Mandalika (NTB).

"Pemerintah mendorong adanya insentif sesuai dengan usulan asosiasi bahwa untuk pajak hotel dan restoran di 10 destinasi wisata tarifnya dinolkan," ujarnya. (ren)