Khofifah Awasi Langsung Proyek Padat Karya Dana Desa di Lereng Lawu

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau pemanfaatan dana desa di Desa Genilangit, Poncol, Magetan.
Sumber :
  • VIVAnews/Nur Faishal

VIVA – Penyaluran dana desa tahap pertama dari pemerintah pusat di Jawa Timur selesai. Kini tinggal pemanfaatannya. Nilai total dana desa untuk 207 desa di Kabupaten Magetan sebesar lebih dari Rp171 miliar. Per 10 Maret 2020, sudah ada 39 desa yang dicairkan dengan nilai lebih dari Rp13 miliar.

Salah satu desa di Magetan yang menerima kucuran dana desa ialah Desa Genilangit, Kecamatan Poncol. Tahun ini, desa yang berada di perbatasan Jawa Timur-Jawa Tengah, yaitu di batas Kabupaten Karanganyar dan Wonogiri, itu digerojok dana desa sebesar Rp1,187 milliar.

Kepala Desa Genilangit, Pardi, mengatakan, selain untuk pekerjaan peningkatan jalan usaha tani, dana desa di Desa Genilangit juga dialokasikan untuk penyelenggaraan PAUD, TK dan TPA, pengelolaan Perpustakaan Milik Desa, Penyelenggaraan Pos Kesehatan, penyelenggaraan Posyandu, dan Penyuluhan Pelatihan Bidang Kesehatan.

Menurut Pardi, Desa Genilangit berada di dataran tinggi pegunungan Lawu, dan berada di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah, tepatnya dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Wonogiri. "Ke depan kita tingkatkan potensi desa dengan mengoptimalkan potensi wisata alam selain taman wisata yang sudah ada, serta menyediakan fasilitas penunjang seperti homestay," katanya pada Kamis, 12 Maret 2020.

Tentu saja pemanfaatan dana desa itu perlu pengawasan sekaligus dukungan. Untuk itulah Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memantau proyek padat karya tunai program dana desa di desa yang berlokasi di lereng Gunung Lawu itu pada Rabu, 11 Maret 2020.

Di lokasi itu Khofifah melihat langsung pekerjaan padat karya peningkatan jalan usaha tani oleh warga desa setempat. Khofifah sempat bercengkerama dengan para pekerja dan menggelar pertemuan terbuka dengan warga, serta meninjau taman wisata Genilangit.

Kedatangannya ke desa di lereng Gunung Lawu itu untuk memastikan bahwa kegiatan padat karya tunai berjalan dengan baik. "Pembangunan infrastruktur dari program padat karya nanti akan berdampak pada peningkatan income warga desa," terang Khofifah.