Pernyataan Pemerintah Arab Saudi soal Persiapan Haji Tahun Ini

Ka'bah di Kota Suci Mekah
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Terkait penyelenggaraan ibadah haji 1441H/2020M, Pemerintah Arab Saudi meminta umat Islam di seluruh dunia untuk sabar menunggu sampai ada kejelasan lebih lanjut tentang pandemi virus corona Covid-19 yang masih menjadi ancaman dunia.

Dalam wawancaranya dengan Alekhbariya, yang dipublikasikan di channel YouTube, 31 Maret 2020, Menteri Urusan Agama Arab Saudi, Mohammad Benten, menyatakan Kerajaan Arab Saudi siap melayani untuk jemaah haji dan umrah di setiap kondisi.

"Tetapi kita saat ini menghadapi pandemi global. Pemerintah Arab Saudi dengan kesiapannya yang sempurna dengan menjaga benar-benar kesehatan muslimin dan muktamirin. Oleh karenanya, kami meminta kepada saudara-saudara kaum muslimin di seluruh dunia, untuk bersabar dalam membuat kontrak terkait haji sampai jelas visinya nanti," ujar Benten. 

"Dan kita memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, semoga segera menghilangkan bala ini," Benten menambahkan. 

Seperti negara-negara lain di dunia, Arab Saudi juga tengah berupaya keras memerangi virus corona. Hingga 30 Maret 2020, terdapat 1.453 kasus virus corona di Arab Saudi, 8 penderita meninggal dunia, dan 115 lainnya sudah sembuh.   

Sebelumnya, Menteri Agama Fahcrul Razi menyatakan, pihaknya terus memantau perkembangan kebijakan Arab Saudi terkait penyelenggaraan haji 1441H/2020M. Untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan, Kemenag juga menyiapkan dua skema penyelenggaraan haji.

Hal ini ditegaskan oleh Menteri Agama Fachrul Razi di Jakarta, Jumat, 27 Maret 2020. Menurutnya, Indonesia mempersiapkan dua skenario; haji tahun ini tetap diselenggarakan atau dibatalkan.

"Kemenag terus mengikuti dan memantau perkembangan kebijakan Pemerintah Arab Saudi terkait penyelenggaraan haji, termasuk perkembangan pembatasan ibadah yang dilakukan Saudi di dua kota suci, Makkah dan Madinah. Kita juga menyiapkan mitigasi kalau pelaksanaan ibadah haji dibatalkan oleh Pemerintah Arab Saudi," ujar Menag.

Sampai saat ini, persiapan layanan di Arab Saudi terkait pengadaan layanan akomodasi, transportasi darat dan katering, terus berjalan. Namun, sesuai surat dari Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, pembayaran uang muka belum dilakukan. Demikian pula untuk penerbangan.

"Proses pengadaan layanan juga terus berjalan hingga kontrak, namun belum ada pembayaran uang muka," tutur Menag.

Di dalam negeri, pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) juga masih berproses. Sampai hari ini, tercatat sudah 83.337 jemaah yang melakukan pelunasan. Untuk tahap awal, pelunasan ini akan berlangsung hingga 30 April 2020.

"Jika ternyata haji tahun ini dibatalkan, dana yang disetorkan saat pelunasan dapat dikembalikan lagi ke jemaah," ujar Menag.