Malaysia Ingin Evakuasi Ratusan Warganya di Pesantren Temboro

Sumber :

VIVA – Utusan Pemerintah Malaysia mendatangi Pesantren Al-Fatah di Desa Temboro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, dan ke Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur. Pihak Malaysia berencana untuk memulangkan ratusan warganya, setelah kawasan pesantren tersebut dinyatakan zona merah Coronavirus Disease atau Covid-19.

Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur Kohar Hari Santoso mengatakan, utusan dari Malaysia yang datang ialah Wakil Kedutaan Besar Malaysia, atase otoritas bidang pendidika, keimigrasian, keagamaan, dan kepolisian negara tersebut. 

"Mereka ingin santri asal Malaysia dievakuasi," katanya di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Jumat malam, 24 April 2020. 

Sejak beberapa hari lalu, tim tracing Covid-19 Jatim dan Magetan telah melaksanakan rapid test terhadap ratusan santri yang masih berada di Pesantren Al-Fatah. Mereka berasal dari beberapa daerah dan beberapa negara, 118 santri di antaranya dari Malaysia. 

Diketahui, 14 dari 118 santri Malaysia itu hasilnya reaktif atau positif berdasarkan rapid test. 

Ke-14 santri yang reaktif langsung dilakukan isolasi selama 14 hari ke depan. Pemprov Jatim akan menerapkan swab terhadap mereka untuk menjalani tes PCR. Kalau hasilnya positif, mereka harus menjalani isolasi. 

"Kalau ternyata positif, ya, harus kami amankan dulu, karena kalau positif nanti dibawa (pulang) ada penularan. Kecuali ada manuver khusus (proses pemulangannya)," kata Kohar. 

Adapun sisanya, 104 santri, kemungkinan bisa dilakukan evakuasi dan pemulangan ke Malaysia. Namun, lanjut Kohar, kendati hasil rapid test-nya tidak reaktif, perlu dilakukan pendalaman lagi karena bukan berarti tidak terpapar virus.  "Masih perlu diobservasi selama 14 hari," ujar Kohar. 

Pemerintah Malaysia, lanjut Kohar, sudah menyiapkan pesawat khusus untuk mengevakuasi 104 orang warganya dari Ponpes Al-Fatah, Temboro. Kalau terjadi kesepakatan, Pemprov yang menyediakan angkutan menuju bandara.

Pesantren Al Fatah di Desa Temboro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, jadi sorotan setelah 43 santri asal Malaysia terkonfirmasi positif terjangkit Corona setelah mereka pulang dan tiba di Malaysia. Segera setelah itu, Gugus Tugas Covid-19 Magetan mengisolasi kawasan sekitar pesantren. Sekira lima ribu santri yang ada di sana secara bertahap di-rapid test.