Sekat Tak Hanya di Lokasi PSBB, Kakorlantas: Pikir 2 Kali untuk Mudik

Sumber :

VIVA – Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Inspektur Jenderal Polisi Istiono meninjau pengamanan penyekatan mudik di Pelabuhan Merak, Banten, Minggu, 26 April 2020. Sebanyak 350 pengemudi diputarbalikan di sana selama dua hari.

Dia menyebutkan, aktivitas pelabuhan sangat sepi, kebanyakan yang beroperasi adalah kendaraan yang diperbolehkan, seperti yang membawa barang dan logistik. Dengan adanya hal ini, Istiono menilai kesadaran masyarakat untuk tidak mudik guna mencegah penyebaran virus corona atau covid-19 sudah cukup tinggi. 

Dia mengapresiasi hal tersebut. Namun, dia berharap ke depan penurunan angka pengemudi yang diputarbalikan bisa terus menurun. Menurut dia, ada penurunan dari hari pertama penerapan larangan mudik hingga esok harinya.

"Angkanya dari hari pertama, kedua terus menurun, ini angka sangat bagus, karena masyarakat sebagai ujung tombak, sebagai pencegah peneybaran covid. Kenapa angkutan penumpang dilarang? Karena di Indonesia, 34 provinsi sudah masuk zona merah. Oleh karena itu, pencegahan untuk orang tidak mudik sangat kita harapkan dari masyarakat itu sendiri," kata dia, usai melakukan peninjauan di Pelabuhan Merak, Banten, Minggu 26 April 2020.

Meski begitu, tak bisa dipungkiri masih ada kendala yang dihadapi. Kendala paling terbesar adalah harapan dan keinginan dari masyarakat yang masih ingin melakukan mudik cukup tinggi. Hal itu diketahui berdasarkan penelitian Kementerian Perhubungan yang mencatat ada sekitar 24 persen masyarakat yang mau melakukan mudik, baik ke Jawa ataupun Sumatera. Jumlah 24 persen itu diperkirakan lebih kurang 1 juta jiwa.

"Ini yang perlu kita sampaikan ke masyarakat supaya tahun ini ditunda dulu (mudik) untuk penyebaran covid agar gak berkembang," kata dia.

Kemudian, dia mengatakan, pada hari pertama penetapan larangan mudik dilakukan, berdasarkan 59 titik penyeketan yang ada, sebanyak 5.041 kendaraan baik bus, kendaraan pribadi, travel, sewa maupun roda dua diputarbalikan. 

Lalu pada hari kedua penetapan larangan mudik, ada sekitar 3.332 yang diputarbalikan. Ini juga menjadi salah satu bukti nyata adanya penurunan angka warga mudik. Bukan hanya di tol, dia menegaskan penyekatan juga dilakukan di jalan arteri hingga jalan tikus.

Lantarani itu, ia menegaskan kepada masyarakat bahwa upaya untuk mencegah mudik ini tidak main-main. Masyarakat diminta untuk tidak mencoba curi-curi kesempatan karena petugas akan selalu berjaga. 

Istiono menambahkan, penyekatan untuk melarang mudik tidak hanya dilakukan pada daerah yang memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) saja. Sebab, sudah semua wilayah di Tanah Air terdampak pandemi corona ini.

"Kemarin banyak orang berusaha melewati jalan tikus ring pertama, kedua kehadang lagi. Kalau lolos akan kejaring di berikutnya karena polres lainnya buat penyekatan putar balik. Jadi pikir dua kali lah untuk berusaha mudik tahun ini. Ini pemerintah sudah larang mudik, karena masalah kesehatan masyarakat," katanya.