ODP Center Jakabaring Isolasi 11 WNA Asal Bangladesh dan Sri Lanka

Sumber :

VIVA – Sebelas warga negara asing (WNA) asal Bangladesh dan Sri Lanka yang tengah berada di Palembang, Sumatera Selatan, ditetapkan sebagai orang dalam pemantauan (ODP) virus Corona (Covid-19).

WNA tersebut terdiri dari delapan warga negara Bangladesh dan tiga dari Sri Lanka. Semua WNA itu saat ini tengah dirawat di Rumah Sehat Covid-19 atau ODP Center di Wisma Atlet Kompleks Jakabaring Sport City (JSC) Palembang.

"Update jumlah klien di Rumah Sehat Covid-19, terdata pasien ODP yang baru sebanyak sebelas orang. Semuanya merupakan WNA, delapan orang dari Bangladesh (suami-istri) dan tiga orang dari Sri Lanka," kata Pelaksana Harian Rumah Sehat Jakabaring, Aufa Syahrizal, Senin, 27 April 2020.

Dengan adanya tambahan tersebut, kata Aufa, total jumlah ODP di Rumah Sehat kini mencapai 34 orang. Di mana ODP yang lama masih berjumlah 23 orang. Para ODP ini ditempatkan di beberapa tower, masing-masing Wisma A 20 orang, Wisma B 8 orang dan Wisma C 6 orang.

Mengenai para WNA, terang Aufa, merupakan jemaah tablig. Kedatangan mereka ke Palembang disinyalir untuk belajar dan memperdalam ilmu agama Islam. Mereka ini datang ke Palembang tiga bulan lalu dan rencananya akan kembali ke negaranya. Tetapi, karena negara mereka lockdown, maka mereka tidak bisa segera pulang.

"Agar tidak berkeliaran yang akan membuat keresahan, dan untuk menjaga keselamatan mereka serta mengurangi penyebaran wabah Covid-19, mereka dikarantina di Rumah Sehat Jakabaring. Kita pun telah berkoordinasi dengan pihak Imigrasi berkaitan dengan status visa kunjungan mereka," ujar Aufa.

Menurut Aufa, sesuai arahan Gubernur Herman Deru dan Ketua Tim Satgas Unit Rumah Sehat Covid-19 Jakabaring, Mawardi Yahya, serta prosedur penanganan ODP, sebelum para WNA ini dikarantina di Rumah Sehat, mereka terlebih dahulu dilakukan swab test di Rumah Sakit Bari Palembang.

Para ODP yang masuk ke Rumah Sehat juga harus tetap diberikan pelayanan yang prima sampai mereka benar-benar dinyatakan negatif dan bisa dipulangkan ke keluarganya masing-masing.

"Yang tidak kalah penting untuk menguatkan mentalitas para ODP yang dikarantina tim Satgas di Rumah Sehat ini juga menghadirkan psikolog dan ustaz. Pokoknya semaksimal mungkin kita buat mereka nyaman," ujarnya.

Mengenai fasilitas yang sediakan bagi ODP, Aufa mengatakan, pihaknya tetap berupaya memberikan layanan maksimal, seperti ruang atau kamar istirahat setaraf hotel bintang 3, satu ODP satu kamar.

"Untuk pelayanan masih seperti biasa. Hanya karena bulan Ramadan, maka pendistribusian konsumsi disesuaikan (sahur- buka), kecuali kalau ada yang tidak berpuasa," ujarnya.

"Kemudian pemeriksaan kesehatan dilakukan setiap hari. Bahkan untuk menjaga kebugaran setiap pagi, para ODP di ajak senam pagi bersama di bawah bimbingan petugas dari Kesdam," Aufa menambahkan.