Cerita Pilu Perantau Asal Padang di Ibu Kota yang Tak Bisa Mudik

Sumber :

VIVA – Pandemi Corona Covid-19 membuat pemerintah melarang masyarakat melakukan aktivitas mudik ke kampung halaman. Masyarakat perantau yang sudah terlanjur di Ibu Kota Jakarta dan wilayah penyangga untuk sementara tak bisa balik ke kampung halaman.

Hal ini seperti dialami perantau asal Padang Sumatera Barat, Rahmi Mulyani. Perempuan berusia 53 tahun itu kini sendiri dengan menyewa kamar kos di Jakarta.

Rahmi tak menduga perjalanannya ke Jakarta untuk berobat justru sementara ini tak bisa kembali ke Padang.

"Saya sudah berobat dari tahun 2012. Saya dirujuk ke Jakarta karena sakit keropos tulang. Sudah tiga tahun saya tak bisa berdiri," kata Rahmi dalam acara Indonesia Lawyers Club tvOne bertema #ILCIbadahSampaiMudik pada Selasa malam, 28 April 2020.

Dia bilang selama di Jakarta, ia menyewa kamar kost di Pasenan, Pasar Senen, Jakarta Pusat. Ada kepiluan yang dirasakan Rahmi dalam Ramadhan kali ini. Ia belum bisa bertemu dengan kedua orangtuanya yang sudah sepuh di Padang. 

"Saya bilang sama orangtua kalau tahun depan ya saya pulang. Ibu saya sudah sepuh, umur 82 tahun. Jadi, kepingin ketemu orangtua," jelas Rahmi.

Rahmi mengingat pesan dari ibunya yang rindu bertemu dengannya. Sang Ibunda meminta Rahmi bisa pulang dan berkumpul di bulan Ramadhan tahun ini.

"Kalau enggak kumpul sekarang, tahun depan belum tentu bisa ketemu nanti. Begitu kata ibu saya," ujar Rahmi.

Namun, keinginan sang ibunda tampaknya sulit terwujud. Apalagi penerbangan domestik termasuk menuju Sumatera Barat sudah dilarang pemerintah karena imbas Corona. Sementara, sesuai kondisi kesehatan fisik Rahmi, ia hanya bisa mengandalkan pesawat terbang untuk pulang ke Padang.

"Kalau untuk kendaraan umum susah, kalau pesawat saya bisa. Saya enggak kuat lama-lama duduk. Jadi, enggak bisa pulang karena pesawat tidak ada," sebutnya.

Untuk mengobati rindu dengan ortu dan keluarga di Padang, ia hanya bisa berkomunikasi dengan via telepon.

Rahmi pun tampak bahagia dan terharu ketika program ILC tvOne memberikan kesempatan video conference langsung dengan kedua orangtuanya di Padang. Sepatah dua kata bahasa Padang terucap dari mulutnya untuk menyapa ibunda.