Jemput Pasien Corona, Tim Medis Diadang Keluarga di Halmahera

Tim medis melakukan penjemputan terhadap pasien positif corona. (Ilustrasi)
Sumber :
  • VIVAnews/Diki Hidayat

VIVA – Sejumlah warga dan keluarga pasien corona di Desa Payo, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, Minggu 17 Mei 2020 menolak tim medis melakukan evakuasi terhadap pasien terjangkit virus corona.

Aksi penolakan itu dilakukan dengan cara mencegat kendaraan tim medis mendatangi Desa Payo untuk mengambil dua pasien terkonfirmasi positif corona yang sebelumnya di bawa pulang paksa oleh keluarga mereka dari lokasi karantina pada Kamis 13 Mei 2020 lalu.

Juru bicara Covid-19 Halamahera Barat, Czuzaemah Djauhar saat dikonfirmasi VIVANews membenarkan aksi penolakan tersebut.

"Kami sudah melakukan koordinasi dengan tim gugus TNI/Polri sama-sama turun ke desa itu untuk penjemputan pasien dan  dikembalikan, tapi ada keluarga pasien maupun warga tidak mau," katanya melalui sambungan telepon.

Baca juga: PSBB Gowa Selesai, Bupati Sebut Kesadaran Masyarakat Meningkat

Ia menyatakan, belum mengetahui secara pasti alasan warga setempat dan keluarga pasien menolak penjemputan pasien.

Sementara Ismit Djohar, salah satu keluarga pasien menyatakan bukannya warga dan keluarga pasien tidak mendukung kinerja Gugus Tugas Covid-19 Halmahera Barat. Namun buruknya fasilitas dan pelayanan terhadap pasien sehingga mereka menolak dikembalikan.

"Kami kecewa atas pelayanan yang diberikan kepada pasien terutama soal makanan. Kata pasien, untuk makanan saja harus dibatasi, pemberian vitamin pun demikian hampir tidak ada. Olehnya itu, kami bawa pulang saja untuk karantina mandiri," kesalnya.

Dua pasien itu akhirnya di karantina secara mandiri di salah satu rumah kosong desa setempat dengan pengawasan tenaga perawat Gugus Tugas desa.

Namun disayangkan, aksi ambil paksa pasien dari lokasi karantina hingga dibawa pulang ke desa, keluarga pasien tidak dilengkapi APD sehingga potensi kontak langsung terhadap pasien dapat terjadi.

Laporan: Ifan Gusti