Kapolda Kantongi Nama Dalang yang Tunggangi Serangan KKB di Papua

Sumber :

VIVA – Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw menegaskan, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua telah menyatakan diri bersatu untuk melakukan upaya perlawanan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Belakangan ini KKB di Papua memang sering menyerang aparat keamanan dan masyarakat. Oleh karena itu, aparat keamanan di Papua terus melakukan evaluasi terhadap berbagai aktivitas operasi penegakan hukum di wilayah Papua.

“Jadi tidak gampang melakukan penindakan hukum bagi KKB ini, karena kelompok ini sudah bersatu melawan Negara dengan ingin merdeka,” tegas Kapolda Paulus Waterpauw, Sabtu, 30 Mei 2020.

Paulus mengaku, Negara telah memberikan kepercayaan pada aparat keamanan di Papua untuk terus berupaya menjaga keamanan di Provinsi Papua, namun hal ini sulit dilakukan karena daerah Papua luas, tantangan alam, kondisi georgrafis dan penguasaan medan mereka jauh lebih bisa menguasai dari pada aparat keamanan.

Namun demikian, jelas Paulus, beberapa aktivitas KKB ini terus dimonitor aparat TNI dan Polri.

“Polisi juga telah mendeteksi adanya pihak-pihak yang menunggangi KKB tersebut,” jelas Pulus yang ditunjuk sebagai Kepala Pengendali Operasi dan Penindakan KKB di Papua.

Paulus lebih jauh mengatakan, pihaknya pun telah mengetahui siapa dalang penyerangan di beberapa wilayah Papua. Hal itu terungkap setelah memeriksa salah satu tersangka yang merupakan pemasok logistik bagi KKB di Timika, IS.

"Kami tahu ini kerja dari para pihak. Siapa itu para pihak, kami sudah tahu. Saya sudah perintahkan Direskrim untuk mengungkap secara terbuka siapa itu para pihak yang terlibat dalam kejadian di Papua," tegasnya.

Kapolda mengatakan suatu saat pihaknya akan mengungkap secara terang-terangan oknum siapa yang menunggangi KKB di Bumi Cenderawasih ini, hingga terjadinya aksi-aksi kekerasan di Papua.

"Ketika kita lakukan penindakan terhadap para pelaku KKB ini, mereka dengan alasan ingin merdeka, siapa yang suruh mereka berjuang. Perjuangan apa yang dilakukan. Jadi jangan terjebaklah hal-hal seperti itu. Kasihan masyarakat," lanjutnya.