Rapid Test di 2 Lokasi di Surabaya, BIN Temukan Ratusan Orang Reaktif

Sumber :

VIVA – Badan Intelijen Negara (BIN) melanjutkan rangkaian rapid test massal Covid-19 di Surabaya. Untuk hari ini, BIN menggelar di dua lokasi yakni di halaman parkir depan Plaza Marina dan halaman kantor Kecamatan Wiyung.

Head of Medical Intelligence, Dr Sri Wulandari, salah satu dokter yang menangani rapid Covid-19 yang digelar BIN di Surabaya, mengungkapkan hasil rapid test hari ini.

Untuk di lokasi halaman parkir depan Plaza Marina, sebanyak 1.152 orang menjadi peserta rapid test. Dari total tersebut, 111 orang hasilnya menunjukan reaktif.

"Yang mengikuti swab berjumlah 131 orang dengan rincian 111 orang dari rapid test dan 20 orang merupakan rujukan puskesmas," ucap Dr. Wulan, Rabu, 10 Juni 2020.

Sedangkan di lokasi halaman kantor Kecamatan Wiyung, sebanyak 769 menjadi peserta rapid test. Dari total tersebut, 61 orang terindikasi reaktif. 

"Untuk yang swab berjumlah 62 orang. 61 merupakan hasil rapid test, 1 orang merupakan rujukan puskesmas," ujarnya.

Di kesempatan berbeda, General Manager Plaza Marina Surabaya, Fransiska mengapresiasi langkah Badan Intelijen Negara yang menggelar rapid test massal Covid-19 tepat di halaman parkiran Plaza Marina. Siska sapaannya, mengakui rapid test ini sangat membantu untuk mendeteksi dini kesehatan para karyawannya.

"Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak BIN, pemerintah kota, tengah medis yang ikut membantu pelaksanaan rapid test massal pada hari ini. Kami berharap dengan diadakannya rapid test massal ini dapat membantu program pemerintah agar memutus penyebaran Covid-19 di kota Surabaya," ucap Siska. 

Siska mengatakan, rapid test massal tanpa biaya alias gratis ini dianggap membantu warga Surabaya khususnya karyawannya yang bekerja di Plaza Marina. Dengan rapid test, ia bisa mendeteksi ini kesehatan para karyawannya terkait Covid-19. 

"Kami sebagai masyarakat apalagi untuk para karyawan di Plaza Marina merasa sangat terbantu sekali dengan diadakannya rapid test di lokasi ini, karena satu sangat meringankan biaya bagi yang ingin mengetahui status dari kami masing-masing, karena dengan biaya rapid test kan mahal, kalau disini ini kami sama sekali tidak membayar biaya apapun dan kami dapat mengetahui kesehatan kami masing-masing," ujar Siska.

Siska menambahkan, ada sekitar 200 karyawannya yang mengikuti rapid test ini. Diharapkan dengan rapid test ini, dapat mencegah penularan Covid-19. 

"Dari karyawan kami sendiri sekitar 200 orang, dari karyawan brand handphone. Ada 3 brand besar Yang mengikuti masing-masing sekitar sekitar 100 orang dan dari tenant kami sendiri sekitar 350," jelasnya.

Rapid test massal ini merupakan arahan langsung dari Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan untuk memutus rantai penularan Covid-19 di Surabaya yang mana masuk dalam daftar zona merah.

BIN masih akan melanjutkan rangkaian rapid test massal secara maraton di ibukota Jawa Timur ini sampai 15 Juni 2020. 

Kegiatan rapid test massal ini didukung tenaga medis, analis laboratorium dan tenaga pedukung sebanyak 40 orang dari Jakarta dan dibantu 20 anggota Binda Jatim.

Satgas lawan COVID-19 BIN membawa langsung Mobil Laboratorium COVID-19, ambulance dan peralatan pendukung lainnya di kota Surabaya dan sekitarnya. Mobil Laboratorium ini, merupakan 1 (satu) dari 5 (lima) mobil laboratorium Biosafety Level 2 (BSL-2) yang bersertifikat internasional pertama di Indonesia.

Dalam rapid test ini, BIN menyiapkan 1.000 - 3.000 alat rapid test beserta 2 mobil lab untuk test PCR atau swab test setiap harinya. Swab test ini diperuntukan bagi warga yang reaktif (positif) Covid-19. Mobile Lab dari BIN ini dapat mengambil 300 sampel per harinya. Adapun hasil swab test bisa diketahui hanya dalam 2,5 jam.

Selain menggelar rapid test, BIN juga turut memberikan bantuan ribuan alat-alat kesehatan seperti mobile lab PCR test, APD lengkap untuk tenaga medis untuk ibu kota Jawa Timur ini.