Awasi Pilkada 2020, Bawaslu Petakan Jaringan Internet 270 Daerah

Ilustrasi-Pilkada Serentak di Indonesia
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

VIVA – Tahapan Pilkada serentak 2020 yang akan dilaksanakan di 270 daerah akan segera dimulai. Lantaran ada pandemi corona ini maka pertemuan antara pengawas dilakukan dengan menggunakan media sosial.

Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Abhan mengungkapkan, pihaknya mengalami kesulitan saat melakukan bimbingan pengawasan kepada anggotanya di daerah. Hal itu karena jaringan internet yang terbatas di daerah. 

Ia membaginya dalam tiga kategori. “Pertama yang jaringan stabil, ini ada 252 daerah kabupaten, 2.507 daerah kecamatan. desa, kelurahan ada 25.429," kata Abhan saat rapat virtual dengan DPR, pemerintah dan KPU, Kamis, 11 Juni 2020.

Kategori kedua daerah dengan jaringan internet yang tidak stabil. “Ini 21 persen. Kabupaten, kota 17 daerah, Kecamatan 797 daerah, kelurahan, desa 7.987 daerah,” ujarnya. 

Kategori ketiga adalah daerah yang tidak mempunyai jaringan internet. “Jadi memang susah sekali, ini ada satu kabupaten, 500 kecamatan, dan 4.757 desa, kelurahan)," ujarnya.

Apalagi dengan penerapan protokol Covid 19, jumlah TPS akan bertambah. Sebab, jumlah pemilih di tiap TPS akan dikuranig dari 800 orang menjadi 500 orang per TPS. Penambahan jumlah akan berdampak pada bertambahnya anggota Bawaslu yang ditugaskan mengawasi TPS.

“Mengenai jumlah TPS, awalnya berjumlah 253.929. Perhitungannya, dengan jumlah tersebut per TPS akan melayani 800 pemilih. Tapi kemudian, jumlah TPS bertambah menjadi 304.927 dengan perhitungan 500 pemilih per TPS,” katanya.