Pedagang Musnahkan Telur Infertil di Tasikmalaya

Ilustrasi telur ayam
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Irfan Anshori

VIVA – Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kota Tasikmalaya, Jawa Barat menemukan sejumlah telur infertil atau busuk yang tak layak dikonsumsi, di Pasar Induk Cikurubuk, Tasikmalaya, Jawa Barat.

Reporter tvOne melaporkan, telur yang rencananya akan dijual dengan harga di bawah harga pasaran itu, akhirnya dimusnahkan dengan cara dibakar.

Pemusnahan telur infertil iu dilakukan atas inisiatif pemiliknya. Aparat kepolisian mendampingi proses pemusnahan tersebut.

Baca juga: Harga Daging Ayam dan Bawang Merah Kerek Inflasi Mei 2020

Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota Ajun Komisaris Polisi Yusuf Ruhiman mengemukakan, pemilik telur mendapatkan barang itu dari broker yang tertulis di surat jalannya berasal dari Lampung.

Penemuan telur infertil itu dari hasil inspeksi mendadak (sidak) Tim Satgas Oangan ke Pasar Induk Cikurubuk, Kota Tasikmalaya. Sidak dilakukan menyusul kabar maraknya telur infertil, Selasa, 9 Juni 2020 lalu.

Yusuf menduga, telur itu busuk akibat waktu yang cukup lama jatuh ke tangan konsumen. Sebab, pengiriman telur dari Lampung menempuh perjalanan beberapa hari. Kemudian, setelah dikarantina, telur baru sampai ke tangan pedagang.

Kemudian, telur-telur ini sepi pembeli. Akhirnya, pemilik telur menjualnya dengan harga di bawah harga pasaran, yakni antara Rp17 ribu hingga Rp18 ribu per kilogram.

Yusup  mengatakan, berdasarkan pengakuan pelaku, telur infertil ini mulai ada dari awal puasa. Untuk sementara dari hasil penyelidikan, kasus ini baru terjadi di Pasar Induk Cikurubuk. "Satu pedagang saja," ujarnya dalam wawancara dengan tvOne, Sabtu, 13 Juni 2020 sore.

Polisi telah menemukan identitas distributor maupun broker telur infertil tersebut. "Kita akan lakukan penyelidikan lebih lanjut," ujar Yusup.

Diketahui, Tim Satgas Pangan Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, menyita 4 kuintal telur infertil dari sebuah kios di Pasar Induk Cikurubuk, Selasa, 9 Juni 2020. Telur yang dilarang untuk diperjualbelikan karena mengandung bakteri itu dijual dengan harga murah kepada para konsumen.

"Telur infertil ini jika dikonsumsi mengganggu kesehatan karena mengandung bakteri," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (KP3) Kota Tasikmalaya, Tedi Setiadi, kepada tvOne, Jumat, 12 Juni 2020.
 

Laporan Ipung S Munawar (tvOne/ Tasikmalaya, Jabar)