Ratusan TKA China ke Konawe, Gubernur Sultra: Sudah Penuhi Syarat

Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi (tengah)
Sumber :
  • tvOne

VIVA – Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi, memastikan ratusan tenaga kerja asing asal China diperbolehkan masuk ke Konawe walau pandemi virus corona belum berakhir. Bagi gubernur, kedatangan mereka tidak perlu dipersoalkan karena telah memenuhi persyaratan dari pemerintah pusat. 

Baca juga: Ratusan TKA China Siap-siap Masuk Konawe Sultra Secara Bertahap

"Mereka datang kembali, karena semua persyaratannya sudah dipenuhi. Ini kan produk perusahaan PMA [Penanaman Modal Asing]. Semua persyaratan itu diterbitkan oleh pemerintah pusat, bukan di sini," kata Ali Mazi di Kendari 16 Juni 2020. 

Maka, menurut dia, semua pihak perlu menjaga harmonisasi agar tenaga kerja, pengangguran, dan kemiskinan bisa diatasi. Menurut Ali Mazi, di balik datangnya para pekerja asing itu, ini adalah suatu "kesyukuran" karena menandakan perusahaan-perusahaan internasional datang untuk berinvestasi. 

"Dan investasinya tidak tanggung-tanggung, Rp42 triliun. Kita punya APBD saja cuma Rp4,2 triliun. Nah kita harus jaga. Apalagi mereka sudah memenuhi persyaratan dan ketentuan yang berlaku di republik kita," lanjut Gubernur.

Walau kedatangan mereka nanti terjadi di tengah pandemi virus corona, Ali Mazi menyarankan agar semua pihak tetap mematuhi protokol kesehatan cegah Covid-19. "Kita turuti peraturan saja, pakai masker, jaga jarak. Masak karena covid tidak ada orang yang kerja, semua akan mati kelaparan kalau tidak kerja. 

Apalagi sekarang kan sudah new normal. Tapi bukan berarti kita sewenang-wenang. Semua kita atur. Yang penting segala sesuatu itu dikerjakan dengan penuh keikhlasan. Jangan kita saling curiga," lanjut Gubernur.

Di tahap awal, TKA yang masuk dipastikan mencapai 146 orang, yang merupakan tenaga ahli untuk memasang alat produksi di perusahaan smelter nikel di Kabupaten Konawe. pihak perusahaan mengungkapkan para TKA itu merupakan tenaga ahli yang akan memasang alat kontruksi mesin di 33 tungku produksi. Nantinya mereka akan kembali ke China setelah enam bulan bekerja di Konawe, seperti yang diungkapkan oleh Indrayanto, Manajer External Affairs PT VDNI.

Laporan: Erdika Mukdir (tvOne, Konawe, Sulawesi Tenggara)