Setengah Abad Nenek Inaq Tinggal di Gubuk, Kini Punya Rumah Layak Huni

Rumah Nenek Inaq di NTB yang tak layak huni
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Seorang warga Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) bernama Inaq Si'in tak menduga dirinya akan dihadiahi sebuah rumah. Pasalnya janda berusia 87 tahun ini sudah lebih dari setengah abad tinggal di gubuk reyot, tanpa listrik dan air bersih.

Inisiatif pemberian rumah itu datang dari jajaran Polres Lombok Barat yang iba melihat kondisi Nenek Si'in di usia senjanya. Maka tercetus niatan untuk menghadiahi Nenek Si'in tempat tinggal layak huni.

Kapolda NTB Irjen Mohammad Iqbal menjelaskan, kondisi nenek renta itu diketahui setelah Babinsa dan Bhabinkamtibmas melakukan program pendistribusian beras ke warga yang terdampak pandemi Covid-19 atau virus corona.

"Dalam proses pengerjaan pembangunan bedah rumah secara umum dikerjakan oleh personel TNI/Polri. Sedangkan pada pengerjaan bagian tertentu seperti plesteran dan pemasangan keramik merupakan partisipasi tukang dari masyarakat setempat dengan biaya setengah harga dari ongkos tukang normal," kata Iqbal kepada VIVAnews, Minggu, 28 Juni 2020.

Nenek Inaq sendiri diketahui sudah menempati rumah itu sejak tahun 1955. Ia mempunyai dua anak, namun mereka menetap di wilayah lain sejak tahun 1985. Dengan kata lain, nenek Inaq sampai kini menetap sendirian di rumah tak layak huni itu.

Kedua anaknya itu tetap memberikan uang kepada ibunya tersebut. Namun, tetap terbatas. Tidak mampu menutupi untuk melakukan renovasi rumah itu.

"Nenek Inaq Si'in sehari-harinya tidak memiliki pekerjaan untuk biaya hidup saja kekurangan apalagi untuk memperbaiki rumah," ujar Iqbal.

Dengan alasan kemanusiaan, alhasil Polda NTB yang dikomandoi oleh Irjen Mohammad Iqbal itu memutuskan untuk membantu membongkar rumah nenek Inaq tersebut.

Apalagi, hal itu didukung dengan Polres Lombok Barat yang sedang menjalankan program 'Seribu Rupiah' atau pada setiap pelaksanaan apel pagi dikumpulkan sumbangan secara sukarela dari seluruh personel dengan ketentuan maksimal sumbangan sebanyak Rp2.000. Program ini sudah berjalan semenjak tahun 2017 kemudian uang yang terkumpul diarahkan untuk bantuan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan.

Adapun pelaksanaan proses renovasi rumah itu dimulai sejak 5 Juni 2020 hingga tahap akhir penyelesaian pada tanggal 25 Juni 2020 mendatang.

"Sumber dananya sumbangan Program Seribu Rupiah Personel Polres Lombok Barat sejumlah Rp21.478.000. Sumbangan para dermawan berupa pasir, besi dan bata merah, sumbangan konsumsi pekerja selama pembangunan dari Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, S.Ag sebanyak Rp5.000.000 atau perhari Rp250.000," kata Iqbal.