Survei: Mayoritas Publik Tak Setuju Anak Masuk Sekolah di Masa Pandemi

Pentingnya Pendidikan Terhadap Anak. Foto ilustrasi.
Sumber :
  • vstory

VIVA - Lembaga survei Alvara Research mengumumkan hasil survei terbaru mereka terkait situasi di masa pandemi Virus Corona alias COVID-19. Salah satu yang mereka teliti adalah soal pandangan publik mengenai pendidikan atau aktivitas belajar di sekolah.

Hasilnya, sebanyak 54,5 persen publik menyatakan tidak setuju jika anak sekolah masuk kembali di masa new normal. Dan 45,5 berpandangan sebaliknya atau setuju.

"Cukup banyak publik (45,5 persen) yang setuju jika anak sekolah masuk kembali saat diberlakukan “New Normal” dengan alasan anak tidak belajar, anak bosan di rumah saja, anak susah disuruh belajar dan anak jadi sering bermain," kata Peneliti Alvara Research Center Hasanuddin Ali, dalam diskusi secara online, Minggu, 12 Juli 2020.

Baca juga: Tahun Ajaran Baru, Belajar Tatap Muka Belum Diizinkan di Kota Bogor

Hasanuddin menuturkan lima dari sepuluh orang tidak setuju jika anak sekolah masuk kembali saat diberlakukan “New Normal” dengan alasan takut tertular virus, rentan terhadap penyakit, susah mengikuti protokol kesehatan.

"Harapan mayoritas publik jika sekolah masuk kembali saat kondisi “New Normal” adalah adanya himbauan untuk mengikuti protokol kesehatan(menyediakan tempat cuci tangan, masker, vitamin) dan diberlakukan shift masuk sekolah," ujarnya lagi.

Survei tersebut dilaksanakan pada 22 Juni sampai 1 Juli 2020. Jumlah responden yang diwawancarai sebanyak 1.225 orang di seluruh Indonesia.

Sedangkan, metodologi yang digunakan adalah metode kuantitatif melalui mixed method, online survey, dan mobile assisted phone interview. Margin of error survei ini sebesar 2,86 persen.