Wali Kota Bandung: Jangan Sampai Muncul Klaster Idul Adha

Wali Kota Bandung Oded M.Danial Saat Memberi Keterangan
Sumber :

VIVA - Wali Kota Bandung, Oded M Danial, mengimbau panitia pemotongan hewan kurban agar membawa alat potong daging masing-masing untuk menutup celah potensi penularan virus corona atau COVID-19 di musim lebaran Idul Adha.

Oded menilai potensi kerumunan pada Idul Adha akan berlangsung. Bahkan saat sesi pemotongan hewan kurban di masing-masing masjid di Kota Bandung akan didatangi warga.

"Di balik suasana Idul Adha ini, rame-rame ini, saya berharap saya tidak mau ada klaster baru proses pelaksanaan Idul Adha ini," ujar Oded di Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu, 15 Juli 2020.

Baca juga: COVID-19: Pemprov DKI Ingatkan Daging Kurban Jangan Dibagi Pakai Kupon

Oded memastikan 100 petugas satuan tugas pemeriksa hewan qurban diterjunkan untuk mendisiplinkan penerapan protokol kesehatan COVID-19 dalam pelaksanaan pemotongan hewan kurban.

"Yang paling prinsip masker jangan sampai lepas, kedua sarung tangan kemudian sosial distancingnya, (panitia kurban) harus vit. Saya berharap kepada masyarakat (panitia) jangan saling pinjam kampak, biasanya suka saling pinjam tuh golok dan semacamnya, sekarang jangan saling pinjam agar bisa lebih terjaga," katanya.

Kepala Dispangtan Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar, menambahkan terdapat 212 titik lokasi penjualan hewan kurban. "Total sekitar 100 orang petugas ini akan kita sebar ke semua lokasi. Satgas ini ada yang bertugas ante mortem yakni memeriksa pada saat hewan masih hidup dan ada post mortem setelah hewan disembelih,” kata Gin Gin.

Gin Gin memastikan telah membagikan surat edaran Kementerian Pertanian terkait teknis pelaksaanaan pengurusan hewan kurban. Protokol kesehatan COVID-19 disebut wajib dipenuhi oleh penjual, petugas, dan panitia pengelola hewan kurban.

Di antaranya menyediakan tempat cuci tangan, menjaga jaga jarak dan disiplin menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). "Kalau harus dipotong di tempat tinggal masing-masing, kita sarankan petugas atau panitia untuk membentuk satu kelompok pemotongan agar terpusat. Pendistribusiannya juga tidak bergerombolan,” katanya.