Kasus Corona Nasional 18 Juli: Bertambah 1.752, Total Positif 84.882

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto
Sumber :
  • BNPB

VIVA – Jumlah kasus positif Corona (COVID-19) di Indonesia masih mengalami peningkatan per Sabtu 18 Juli 2020. Juru Bicara Khusus Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, mengatakan, terdapat penambahan 1.752 kasus baru, sehingga total kasus pasien positif COVID-19 mencapai 84.882 orang.

Spesimen yang telah diperiksa sebanyak 25.552 spesimen, sehingga total yang sudah periksa hingga hari ini 1.201.014 spesimen. Per hari ini, DKI Jakarta mencatat kasus baru 346 orang, dan melaporkan sembuh 124 orang. Kemudian, Jawa Tengah dengan kasus baru 266 orang, dengan 235 orang sembuh. Selanjutnya, Jawa Timur hari ini melaporkan kasus baru 204 orang, dan kasus sembuh sebanyak 555 orang.

Sulawesi Selatan dengan kasus baru 168 orang dan sembuh 81 orang. Kalimantan Selatan 270 kasus baru, serta 88 sembuh, sedangkan Sumatera Utara 147 orang kasus baru dan 34 orang sembuh.

"17 provinsi melaporkan penambahan kasus di bawah 10, dan lima provinsi tanpa penambahan kasus di antaranya Aceh tanpa ada kasus, Kalimantan Barat tidak ada kasus sama sekali, namun melaporkan enam sembuh, Kalimantan Tengah tidak ada kasus dan 30 sembuh, Kalimantan Utara tidak ada penambahan kasus baru, satu sembuh," ujar Yurianto dalam konferensi pers, di Jakarta, Sabtu 18 Juli 2020.

Baca juga: Karyawan Toko Kena Corona, Pasar HWI Mangga Besar Tutup

Jumlah sembuh diakumulasikan pada hari ini adalah 1.434 orang, sehingga total kasus sembuh menjadi 43.268 orang. Kasus meninggal 59 orang sehingga total menjadi 4.016 orang meninggal dunia, sedangkan kasus suspek yang dipantau hari ini sebanyak 37.593 orang.

"Mari kita memahami kembali bahwa kasus konfirmasi positif tanpa gejala kita tidak akan rawat di rumah sakit, karena memang tidak ada gejala dan indikasi untuk dirawat di rumah sakit. Beberapa daerah sudah membuat isolasi secara kelompok dengan pengawasan yang ketat, karena dikhawatirkan akan menjadi sumber penularan di tengah masyarakat," ungkap Yurianto.

Namun, di beberapa daerah masih ada kebebasan untuk isolasi mandiri. Yurianto menyebut hal ini yang harus dipahami bahwa masih ada kemungkinan belum terdeteksi kasus konfirmasi positif tanpa gejala. Oleh karena itu, contact tracing penelusuran kontak dekat dengan kasus konfirmasi positif menjadi sesuatu yang penting.

"Kami yakin dinas kesehatan daerah dan jajarannya termasuk puskesmas telah melaksanakan upaya untuk melaksanakan tracing dengan agresif, sehingga diharapkan kita bisa mengidentifikasi kontak dekat dan kemudian bisa secara masif kita lakukan testing dengan real PCR agar memastikan apakah ini akan menjadi sumber penularan untuk yang lainnya," ungkapnya.