Kasus COVID-19 Naik Terus, Konsep New Normal Dikritik Tak Efektif

Wakil Ketua Komisi IX Saleh Partaonan Daulay
Sumber :

VIVA – Jumlah kasus penularan wabah COVID-19 di Indonesia makin meningkat, bahkan kini jumlah kasus positif telah melebihi jumlah pasien COVID-19 di China, negara asal mula pandemi. Pemerintah diingatkan perlu mengevaluasi kebijakannya dalam rangka menangani COVID-19.

Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengatakan penambahan kasus COVID-19 yang signifikan tidak dapat terus dibiarkan. Pemerintah perlu mengambil langkah konkret untuk memutus penyebaran wabah asal Wuhan itu.

"Kalau masih pakai pendekatan lama dan yang ada saat ini, saya khawatir penyebaran virus tidak bisa dihentikan. Harus ada langkah-langkah progresif yang dilakukan," kata Saleh kepada wartawan, Senin, 20 Julo 2020.

Baca: Kasus COVID-19 di Indonesia Lampaui China, Negara Asal Virus Corona

Pemerintah, kata Saleh, perlu memberdayakan semua potensi yang dimiliki seperti dokter dan tenaga kesehatan, bahkan pemerintah juga harus memberdayakan para ahli virus baik dari perguruan tinggi maupun dari berbagai lembaga riset dan penelitian. Pemerintah juga perlu mendengar semua pendapat dan masukan untuk selanjutnya diramu guna merumuskan langkah dan strategi baru dalam melawan COVID-19.

Konsep pemerintah tentang new normal alias tatanan kehidupan normal yang baru dan adaptasi kebiasaan baru dianggap tidak efektif. "Malah, saya menilai orang-orang makin merasa aman dengan situasi yang ada."

"Akibatnya, banyak anggota masyarakat yang tidak mengindahkan protokol kesehatan. Bahkan, banyak juga yang sudah kembali menjalani hari-harinya sebagaimana sebelum COVID-19 ada di Indonesia," kata Saleh

Mengingat banyaknya tenaga kesehatan yang tertular COVID-19, bahkan di antaranya ada yang meninggal, Saleh meminta pemerintah memberi perhatian kepada tenaga kesehatan dan memberikan insentif yang telah dijanjikan. Pemerintah juga perlu mengutamakan dan memastikan keselamatan para tenaga kesehatan.

"Saya dengar, anggarannya kan ada. Pemerintah telah melonggarkan defisit anggaran. Itu artinya, anggaran untuk penanganan COVID-19 akan naik. Nah, program bidang kesehatan ini harus menjadi skala prioritas utama. Pastikan dulu anggaran untuk kesehatan ini cukup, baru berpikir untuk melaksanakan program bidang lainnya," lanjut dia. (ren)