Kisah Pakde Yono, Tertunda Berangkat Haji karena COVID-19

Sutaryono, penjahit keliling yang gagal berangkat haji lantaran pandemi COVID-19
Sumber :
  • VIVA/Kenny Putra

VIVA – Sutaryono atau yang akrab dipanggil Pakde Yono, seorang tukang jahit pinggir jalan di Jalan Slamet Riyadi, Matraman, Jakarta Timur harus bersabar lantaran dirinya tertunda berangkat haji pada 2022 lantaran ada pandemi COVID-19.

Sutaryono yang tahun ini berusia 70 tahun menyisihkan uang hasil menjahitnya sejak 1990 demi menunaikan rukun Islam yang kelima itu. Dia menuturkan, dirinya sudah bercita-cita ingin berangkat haji sejak 2002, namun lantaran anak-anaknya masih sekolah, Sutaryono bersama sang istri menunda keberangkatannya.

Sutaryono menabung uang hasil menjahitnya dan diinvestasikan berupa perhiasan emas dan tanah di kampung halamannya, Kebumen, Jawa tengah. 

"Kami niatnya naik haji itu untuk menunaikan rukun Islam yang kelima istilah orangtua dulu. Cita-cita sih sudah ada, kami bilang sama istri tidak mau pergi kalau tidak bareng," ujar Sutaryono, Jumat 24 Juli 2020.

Baca juga: Kiswah Kabah Diangkat Tiga Meter, Musim Haji 1441 H Dimulai

Saat Sutaryono masih menabung pada 2011, dia harus kehilangan istri tercinta yang meninggal dunia lantaran penyakit maag akut. Namun, itu tidak menyurutkan niat Sutaryono untuk berangkat menunaikan ibadah haji.

Pada 2014, Sutaryono mendaftarkan diri sebagai calon jemaah haji di kampung halamannya dan membayar lunas biaya keberangkatan haji pada 2016 sebesar Rp40 juta.

"Saya mendaftarnya tahun 2014, tahun 2016 sudah lunas. Pas lunas dibilang berangkatnya tahun 2022 tapi karena COVID-19 diundur jadi 2024," tutur Sutaryono.

Sutaryono menjelaskan, dirinya sudah merantau dari kampung halaman sejak tahun 1970 dan sudah sering gonta-ganti profesi. Hingga tahun 1990, Sutaryono menjalani profesi sebagai tukang jahit pinggir jalan. 

Hingga saat ini, Sutaryono masih bekerja sebagai penjahit jalanan yang menerima upah seadanya. Sutaryono menambahkan, dirinya sering terlibat aksi kucing-kucingan dengan petugas lantaran di lokasi Sutaryono tidak bisa dijadikan tempatnya bekerja. 

Sutaryono berharap dirinya selalu diberi kesehatan agar bisa menunaikan ibadah haji dan juga berharap bisa diprioritaskan untuk berangkat haji lantaran usia yang sudah lanjut. (art)