Korban Fetish Gilang Diduga Tak Hanya Mahasiswa Unair

Ilustrasi bungkus membungkus kain jarik
Sumber :
  • Twitter

VIVA – Help Center Universitas Airlangga untuk kasus dugaan pelecehan akibat orientasi seksual menyimpang, yakni sex Fetish yang dilakukan mahasiswa bernama Gilang, mengungkapkan sudah ada 15 laporan terkait kasus tersebut. Para pelapor yang mengaku korban itu diduga bukan hanya mahasiswa Unair. 

Ketua Tim Help Center Universitas Airlangga, Liestianingsih Dwi Dayanti, mengatakan para pelapor itu menyampaikan apa yang telah dilakukan Gilang terhadap mereka. Mereka mengaku dihubungi melalui direct message (DM) di media sosial. 

"Jadi (Pelapor) dari Unair ada, tentu saja. Tapi ada juga yang tidak mau menyebutkan (dari kampus mana). Kami melindungi hal itu, karena kami tim pendamping yang harus menjaga kepercayaan," ujar Liestianingsih saat diwawancarai tvOne, dikutip Minggu 2 Agustus 2020.

Dia pun mengatakan pihaknya mendorong para pelapor agar memproses kasus ini secara hukum. Terkait nasib Gilang, dia mengatakan akan ditentukan oleh Komite Etik Unair.

Baca juga: Terduga Pelaku Seks Fetish Ternyata Pernah Digerebek karena Asusila

"Saya mendorong mereka untuk segera melapor ke polisi sehingga masalah ini selesai. Laporan ini akan saya berikan ke Komite Etik," lanjut Liestianingsih. 

Meski demikian, saat ini pihak Unair masih mencari dan mencoba menghubungi Gilang. Sehingga, apa dapat memperjelas apa yang menjadi pengakuannya terhadap tudingan tersebut.

Komunikasi dengan para pelapor dan verifikasi pun terus dilakukan. Untuk memastikan kebenaran akan laporan tersebut. 

"Sebagian besar (pelapor) baru sampai tahap dikontak (Gilang) lewat DM. Para pelapor ini belum sampai ke sana tahap (Fetish) melaporkan," ungkap Liestianingsih.

Seperti diketahui, Fetisisme (fetishism) ialah sebuah hasrat seksual terhadap suatu bagian tubuh atau benda. Penderitanya akan terangsang jika melihat, mendengar, merasa, atau berkhayal dengan benda atau bagian tubuh tertentu. (ren)