Satu Orang Positif Corona, Telkom Sumbar Tes Swab 600 Karyawan

Logo Telkom Indonesia.
Sumber :
  • www.telkom.co.id

VIVA – Sebanyak 600 karyawan dan mitra PT Telkom Indonesia cabang Sumatera Barat, menjalani proses pengambilan sampel spesimen dengan cara tes swab atau polymerase chain reaction (PCR). Tes ini dilakukan menyusul adanya seorang karyawan yang dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19.

Demikian disampaikan Manager HR PT Telkom Indonesia cabang Sumatera Barat, Adrian, Selasa, 4 Agustus 2020. Proses pengambilan sampel spesimen itu dilakukan dalam dua tahap yakni hari ini dan besok.

“Kami akan ambil sample swab hari ini dan besok untuk karyawan dan mitra yang bekerja sama dengan kami,” kata Adrian.

Baca juga: 302 Karyawan Positif Corona, Freeport Lockdown Selama 4 Bulan

Menurut Adrian, pengambilan sampel terhadap ratusan karyawan dan mitra Telkom tersebut, merupakan bagian dari antisipasi penyebaran COVID-19 yang lebih luas di wilayah kerjanya.

Sebelumnya, juga ada sebagian yang sudah tes swab dengan hasil terkonfirmasi negatif. Sementara, untuk hasil uji spesimen yang diambil pada hari ini, sifatnya masih menunggu. Apabila ada yang positif maka akan diisolasi sesuai dengan aturan COVID-19.  

"Kemarin itu, memang ada yang positif dan saat ini sudah dirawat. Sebelumnya kami juga sudah melakukan pengambilan sampel swab terhadap 65 orang karyawan kami. Hasilnya negatif,” ujar Adrian.

Sebelumnya, Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno menyebutkan, melihat data pergerakan kasus COVID-19 saat ini, terjadi tren peningkatan yang cukup signifikan.  Sebagian besar pasien yang terkonfirmasi positif terserang COVID-19 tersebut, didominasi oleh Aparatur Sipil Negara (ASN), tenaga kesehatan, pegawai BUMD, BUMN, serta tenaga pendidik. 

“Dengan analisis sementara, tren kenaikan kasus terkonfirmasi ini berasal dari imported case. Untuk mencegah penyebaran yang lebih luas, seluruh ASN yang datang dari luar Sumbar, diwajibkan tes swab dahulu terutama yang melalui jalur udara dan darat.,” ujarnya.

Dia menambahkan, “Sekarang, sudah muncul klaster baru di tempat kerja yang selama ini belum bermunculan. Klaster baru tersebut di antaranya salah satu BUMN, BUMD dan kampus.”

Beberapa daerah pun, lanjut dia, berubah status dari zona hijau menjadi kuning atau oranye. “ Kemungkinan, nantinya ada yang masuk ke zona merah kalau tidak segera dikendalikan," ujarnya.