Saat Jenderal Andika Membungkuk dan Serahkan Pundaknya untuk Prajurit

Tangkapan layar saat KSAD mengunjungi Serda Mugiyanto
Sumber :
  • YouTube TNI AD

VIVA – Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa mengunjungi kediaman Serda Mugiyanto, sosok prajurit inspiratif yang sukses berkebun kelengkeng di Magelang, Jawa Tengah, di tengah keterbatasan fisiknya.

Dalam kunjungan itu, KSAD didampingi istri, Hetty Andika Perkasa yang juga Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana menyambangi kediaman Serda Mugiyanto sebelum berkeliling kebun kelengkeng.

Dalam video yang diunggah akun YouTube TNI AD, Jenderal Andika awalnya menanyakan rumah yang ditinggali oleh Serda Mugiyanto dan istri. Setelah itu, Jenderal Andika menanyakan kondisi kaki Serda Mugiyanto. Diketahui bahwa Serda Mugiyanto harus kehilangan salah satu kakinya akibat terkena ranjau darat saat bertugas di Ambon 1999.

Andika pun melihat dengan seksama kaki palsu yang digunakan Serda Mugiyanto. Bahkan ia pun mencopotkan dan menanyakan ukuran kaki palsu Serda Mugiyanto. 

Ada momen menarik saat Andika memegang kaki palsu anggota Babinsa Kodim 0705 Magelang tersebut. Serda Mugiyanto seperti kehilangan keseimbangan karena hanya berdiri dengan satu kaki. Jenderal Andika pun dengan sigap rela membungkuk memerintahkan anak buahnya memegang pundaknya.

"Mohon ijin Jenderal," ujar Mugiyanto dan langsung dijawab dengan tegas oleh Andika "Pegang pundak saya!"

Baca juga: Pasien Positif COVID-19 di Secapa TNI AD Tinggal 114 Orang

Setelah itu, Jenderal Andika membantu Serda Mugiyanto memasangkan kembali kaki palsunya dan memerintahkan anak buah lainnya untuk menyiapkan sepatu untuk diberikan ke Serda Mugiyanto.

Kemudian, Jenderal Andika bersama istri melihat langsung kebun kelengkeng yang dirintis oleh Serda Mugiyanto. Jenderal Andika pun terkesan dengan rasa kelengkeng yang ditanam Serda Mugiyanto.

"Wah manis banget ya. Saya pernah rasain di tempat lain tidak semanis ini," ujar Andika.

Serda Mugiyanto pun menceritakan awal mula terjun di dunia ke pertanian. Pada tahun 2004, ia mengaku kursus di Pusrehab Kemenhan. Setelah itu, diterjunkan ke lapangan dengan pulang ke satuan. Dirinya pun mulai mengaplikasikan untuk menanam berbagai tanaman buah.

Setelah mencoba bertani berbagai macam buah, Mugiyanto mencari varietas yang paling unggul di Indonesia hingga menjatuhkan pilihan pada kelengkeng kateki dan sukses membudidayakannya di Kampung Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sejak 2015.

Sejumlah warga sekitar juga ikut membantu membudidayakannya.

Andika pun menyempatkan berbincang dengan para pekerja dan masyarakat sekitar, termasuk bertemu dengan Muali, ayahanda Mugiyanto yang kebetulan sedang berada di rumah anaknya tersebut.

Muali, ayahanda Mugiyanto, pun mengakui anaknya sebagai sosok yang ulet dan disiplin, yang dari kecil memang bercita-cita sebagai prajurit TNI.

"Dia ini cita-cita memang jadi tentara. Dia daftar juga sendiri. Cuma minta sangu (uang saku). Kalau mintanya Rp10 ribu, ya, Rp10 ribu. Dikasih lebih enggak mau, pasti dikembalikan. Anaknya memang disiplin," katanya.

Jenderal Andika pun memberi arahan agar Serda Mugiyanto melakukan kerja sama dengan institusi militer lain untuk mengolah beberapa lahan yang tidak produktif.

"Kalau Serda Mugiyanto dapat melakukan kerja sama, bisa membentuk ketahanan pangan. Artinya, dengan produktivitas lahan perkebunan, putaran ekonomi juga akan terjadi di kampung Borobudur sehingga masyarakatnya bisa memiliki penghasilan lebih," katanya.

Ia pun mengaku bangga atas pencapaian salah seorang prajurit yang memiliki keterbatasan fisik namun dapat menginspirasi.

Ia berharap seluruh prajurit TNI AD memiliki hati yang besar dan keinginan yang kuat untuk mencapai keberhasilan seperti Serda Mugiyanto.

"Kenaikan pangkat dari tamtama menjadi sersan dua ini tidak sia-sia. Yang lebih membuat bangga, dengan segala kekurangan, ternyata Serda Mugiyanto bisa menjadi lilin kecil di Borobudur," kata Andika. (ren)