Rp101 Miliar Habis untuk Penanganan COVID-19 di Kota Bekasi

Mal Pelayanan Publik di Trade Center, Kota Bekasi, Jawa Barat, dipadati warga di hari pertama beroperasi setelah masa PSBB untuk pengendalian wabah virus corona pada Selasa 2 Juni 2020.
Sumber :
  • VIVA/Dani

VIVA – Penanganan COVID-19 di Kota Bekasi sudah menghabiskan anggaran Rp101 miliar. Alokasi anggaran itu dikucurkan melalui Belanja Tidak Terduga (BTT) pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2020.

"Belanjanya untuk belanja kesehatan, jaring pengaman dan pemulihan ekonomi," kata Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Bekasi, Sopandi Budiman, Minggu 9 Agustus 2020.

Dia menambahkan, secara keseluruhan anggaran BTT pada APBD 2020 mencapai Rp172,5 miliar. Pos belanja diberikan ke sejumlah instansi yang berwenang.

Baca juga: Kesembuhan COVID-19 di Jatim Lampaui DKI dan Jabar, Ini Penjelasannya

Seperti di RSUD Kota Bekasi, kata Sopandi, baru menyerap Rp48 miliar dari alokasi anggaran yang disediakan Rp114 miliar. Anggaran itu untuk pengadaan alat pelindung diri tenaga medis serta sarana dan peralatan layanan kepada masyarakat.

"Seperti pengadaan alat rapid test dan reagen PCR-VTM serta penanganan pasien COVID-19," katanya.

Lalu, kata dia, belanja di bidang penyediaan jaring pengaman sosial yang sudah menghabiskan Rp47,7 miliar. Jaring pengaman sosial ini terdiri atas pemberian bantuan sosial kepada 225 ribu kepala keluarga.

"Selama PSBB banyak dibentuk RW siaga dan koordinasi dengan instansi vertikal," ujar Sopandi.

Kemudian, penanganan dampak ekonomi yang telah menghabiskan anggaran Rp5,5 miliar. Penyaluran itu diberikan kepada usaha mikro, kecil dan menengah serta koperasi. (art)