Balitbangkes Aceh Tutup di Tengah Kasus Corona Melonjak

Kantor Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Aceh di Aceh Besar.
Sumber :
  • VIVA/Dani Randi

VIVA – Di tengah kasus Corona di Aceh meningkat, kantor Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Aceh di Aceh Besar ditutup sementara selama 14 hari, karena ada staf dan tenaga ahli yang terkonfirmasi positif COVID-19.

Penutupan laboratorium untuk menguji sampel swab COVID-19 itu juga karena menipisnya berbagai alat yang digunakan untuk uji swab. Maka, Balitbangkes Aceh ditutup sembari menunggu alat yang dikirim dari Balitbangkes pusat di Jakarta dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tiba di Aceh.

Juru Bicara COVID-19 Aceh, Saifullah Abdulgani, menyebutkan, penutupan itu untuk sterilisasi ruangan termasuk peralatan, setelah ada staf dan tenaga ahli yang terkonfirmasi positif Corona.

“Karena ada dua staf di sana dan tenaga ahli di bidang pemeriksaan swab terkonfirmasi positif. Makanya perlu disterilkan sementara waktu,” ujar Saifullah saat dikonfirmasi, Senin, 10 Agustus 2020.

Baca: Jangan Coba-coba Langgar Protokol COVID-19 di Aceh, Ini Sanksinya

Saifullah tak menampik bahwa penutupan itu juga karena Balitbangkes Aceh kekurangan benda bahan habis pakai pemeriksaan, seperti tips berfilter untuk mengambil bahan yang diperlukan untuk pemeriksaan COVID-19. Kemudian alat cycler multiwell plate 96 dan light cycler 8-tube stripe yang stoknya menipis. Balitbangkes Aceh sejauh ini sudah memeriksa 3.443 sampel swab.

Setelah dinyatakan tutup pada Selasa, 4 Agustus 2020, sebanyak 200 sampel swab warga terpaksa dikirim ke Balitbangkes di Jakarta. Ini juga menghindari agar laboratorium milik Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) yang masih aktif untuk pemeriksaan COVID-19 tetap berjalan.

“Di Unsyiah juga sekarang overload. Balitbangkes ada kendala, dan sekarang dikirim (sampel swab) ke Jakarta sementara,” katanya.

Sejauh ini, jumlah kumulatif kasus positif Corona di Aceh melonjak drastis. Kini, jumlah yang terpapar sudah mencapai 587 orang. Dengan rincian, 148 sembuh, 409 dirawat di rumah sakit rujukan, dan 21 meninggal dunia. (art)