Tito Karnavian Umumkan Operasi Darat-Udara dalam Penanganan COVID-19

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat menghadiri Rapat Koordinasi Gabungan Tingkat Kementerian/Lembaga tentang Peningkatan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di Jakarta, Jumat, 6 Desember 2019.
Sumber :
  • VIVA/Eka Permadi

VIVA – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memerintahkan semua pemerintah daerah bekerja sekuat tenaga dan mengerahkan segala kemampuan untuk penanganan pandemi COVID-19, sesuai Instruksi Presiden Nomor  6 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian COVID-19.

Pertama dan utama, kata Tito, Presiden Joko Widodo menginginkan pemerintah daerah lebih intensif dan masif, dalam sosialisasi penerapan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19.

Sosialisasi yang dia maksud seperti penggunaan masker, mencuci tangan, menjaga jarak sesuai protokol kesehatan, katanya, tak bisa dilakukan oleh pemerintah pusat saja. Sebab dalam sistem pemerintahan di Indonesia ada pembagian peran dan kewenangan antara pemerintah pusat dan daerah. 

“Beliau (Presiden Jokowi) menghendaki kegiatan yang benar-benar all out. Kita tahu kita negara demokrasi dan ada desentralisasi di mana kekuasaan pemerintahan terbagi menjadi pusat dan daerah," kata Tito saat Rapat Koordinasi Pencapaian Target Realisasi APBD 2020 dengan seluruh kepala daerah secara virtual, Senin, 10 Agustus 2020.

Baca: Mendagri: Jangan Pilih Petahana Tak Becus Urus COVID-19 di Pilkada

Dia mengingatkan, perlu ada sinergi dan keserempakan langkah antara pusat dan daerah. Karena bila mesin pusat all out, itu baru lima puluh persen. Maka mesin daerah juga mesti all out agar sosialisasi bisa berjalan seratus persen.

"Kita bergerak dengan struktur formal maupun juga struktur informal, di antaranya adalah Tim Penggerak PKK yang telah diminta secara eksplisit oleh Bapak Presiden untuk bisa terlibat dalam rangka sosialisasi ini. Kemudian juga relawan-relawan, media, dan lain lain, yang tadi malam kami bahas dengan Bapak Menko Polhukam dengan istilah ‘operasi darat dan operasi udara’,” katanya.

Sosialisasi protokol kesehatan pencegahan COVID-19 bisa diterapkan dengan pendekatan tradisi dan budaya atau seni, serta kearifan lokal sehingga bisa menyentuh langsung masyarakat. Misalnya, Kepala BNPB mengusulkan sosialisasi dengan pendekatan seni tradisional pertunjukan wayang terutama di pedesaan. Juga dengan peran tokoh agama dan masyarakat

“Jadi, kita bergerak all out dalam rangka sosialisasi protokol, kepatuhan protokol dan perubahan perilaku untuk mengikuti protokol demi menghindari COVID-19 ini betul-betul sampai ke grass root,” ujarnya.