Harteknas, Ma'ruf Amin Soroti Ranking Buncit Inovasi Indonesia

Wapres Ma'ruf Amin di Kediamannya
Sumber :
  • Setwapres RI

VIVA – Memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas), Wakil Presiden Ma'ruf Amin, menyoroti ranking inovasi Indonesia yang berada di urutan kedua dari bawah di ASEAN. Inovasi di Indonesia masih sangat rendah dibanding negara-negara lain di ASEAN, bahkan di dunia. Tapi setiap inovasi, menurutnya, juga harus melalui proses sertifikasi.

"Saya berharap para peneliti atau inovator dapat melalui tahapan ini sesuai dengan prosedur yang ada, seperti proses sertifikasi yang benar atau uji klinis jika berkaitan dengan obat-obatan," kata Ma'ruf, di kediaman resminya, Jakarta, Senin, 10 Agustus 2020.

Baca juga: Jokowi Akan Anugerahi Bintang Jasa, Fadli Zon: Terima Kasih Negara

Ma'ruf mengakui memang banyak tahapan yang harus dilewati. Seperti proses sertifikasi, uji klinis, izin produksi dan izin edar. Dia mengingatkan agar semua itu tetap dipatuhi para inovator.

"Jangan sampai sebuah inovasi baru telah dikomersialkan tetapi tanpa melalui tahapan yang sesuai prosedur. Selain menyalahi aturan yang ada, yang lebih penting adalah produk tersebut dapat berbahaya bagi para penggunanya," katanya.

Wapres juga menghargai adanya Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 karena telah meluncurkan 57 produk inovasi COVID-19 hasil karya anak bangsa pada 20 Mei 2020 lalu. Ma'ruf berharap inovator yang belum berhasil tetap membuat karya inovasi yang berguna.

"Terutama bagi para peneliti dan inovator yang berada di luar Jawa, juga harus tetap semangat, tunjukkan bahwa keterbatasan sarana dan prasarana bukan menjadi halangan untuk terus berkarya," ujarnya.

Ma'ruf mengingatkan, berdasarkan data Global Innovation Index (GII) 2019, Indonesia berada di peringkat 85 dari 129 negara di dunia terkait inovasi yang dihasilkan. Sementara di ASEAN, Indonesia ada di posisi kedua terendah atau hanya unggul di atas Kamboja.

"Bandingkan dengan Singapura yang peringkat ke-8 dan Malaysia peringkat ke-35 yang ekonominya berbanding lurus dengan budaya inovasinya," katanya. (ase)