Alasan Uji Klinis Vaksin COVID-19 Sinovac Hanya untuk Warga Bandung

Uji klinis vaksin COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVA – Sebanyak 1.115 orang sudah terdata menjadi relawan uji klinis fase tiga vaksin COVID-19 Sinovac Tiongkok. Pada uji coba perdana hari ini, baru 19 relawan yang disuntik vaksin yang kemudian akan menjalani penyuntikan vaksin kedua 14 hari kemudian.

Juru bicara uji vaksin Sinovac, Rodman Tarigan, menjelaskan, relawan uji klinis ini dipastikan berdomisili di Bandung Raya untuk kemudahan pemantauan jika menunjukkan gejala.

"Kan harus dipantau selama enam bulan, jadi kalau dekat lokasinya mudah dipantaunya. Misalkan amit-amit, nanti tim bisa mengunjungi yang bersangkutan, kita periksa, kita hubungi dokter yang merawatnya," ujar Rodman, Selasa 11 Agustus 2020.

Baca: Jokowi Sebut Vaksin COVID-19 Buatan Indonesia Bernama Merah Putih

Menurutnya, jika uji klinis dilaksanakan di luar Bandung, diprediksi mengalami kesulitan untuk proses pemantauan. Oleh karena itu, warga Bandung Raya yang menjadi relawan dinilai sudah layak untuk uji coba vaksin tersebut. "Kalau misalnya di Garut, susah juga. Subjeknya harus jauh-jauh datang ke Bandung," katanya.

Sebelumnya, sebanyak 1,620 orang dibutuhkan sebagai relawan uji coba suntik vaksin Sinovac dari Tiongkok untuk penanganan pandemi virus Corona atau COVID-19 di Indonesia. Bio Farma mempercayakan lembaga yang bertanggung jawab dalam uji klinis fase tiga ini yaitu Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.

Head of Corporate Communication Bio Farma, Iwan Setiawan, menjelaskan, jumlah relawan yang dibutuhkan untuk uji coba dipastikan sudah mewakili seluruh karakter dan populasi warga Indonesia.

"Itu ada hitungannya secara statistik secara ilmiah, mestinya sudah mewakili. Bahkan tidak hanya di Indonesia, ini kan multicenter global," ujar Iwan, Selasa 28 Juli 2020. (art)