Sosok Mumtaz Rais, Jadi Sorotan karena Ribut dengan Wakil Ketua KPK

Politikus PAN Mumtaz Rais
Sumber :
  • Instagram @mumtaz.rais

VIVA – Ahmad Mumtaz Rais, ramai diperbincangkan publik. Sebab putra pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais itu, sempat diberitakan ribut di dalam pesawat Garuda termasuk dengan Wakil Ketua Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK), Nawawi Pamolago.

Saat itu, pesawat sedang mengisi ulang bahan bakar di Makassar sebelum melanjutkan ke Jakarta. Namun di atas pesawat itu Mumtaz menelopon dan konon ditegur oleh pramugari dan Nawawi. 

Mumtaz Rais disebut tidak terima diingatkan sesama penumpang, hingga sempat beradu argumen dalam pesawat Garuda Indonesia penerbangan GS 643 rute Gorontalo-Makasar-Jakarta pada Rabu, 12 Agustus 2020.

Mumtaz Rais adalah salah satu putra mantan Ketua MPR Amien Rais dan ibu Kusnasriyati Sri Rahayu. Ia dilahirkan pada 17 September 1983 di Yogyakarta. Dalam perjalanan cintanya, ia bertemu dengan Futri Zulya Savitri, yang kemudian ia nikahi dan kini menjadi istrinya. Futri tak lain adalah putri dari Ketum PAN saat ini Zulkifli Hasan.

Baca juga: Erick Thohir Sebut RI Lebih Baik dari AS dan Rusia Tangani COVID-19

Mumtaz Rais diketahui pernah menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI periode 2009-2014 dari Partai Amanat Nasional (PAN). Dia ditempatkan di daerah pemilihan di wilayah Jawa Tengah, khususnya Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Banyumas.

Di DPR, Mumtaz Rais ditempatkan di Komisi VI yang menangani perdagangan, perindustrian, investasi, koperasi, Usaha Kecil Menegah, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Standardisasi Nasional. Ia adalah lulusan sarjana ekonomi dari Universitas Gadjah Mada dan gelar Master of Public Administration dari University of Massachusetts Boston, Amerika Serikat.

Kronologis kejadian

Pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membeberkan kronologi keributan yang melibatkan Wakil Ketua KPK, Nawawi Pomolango, dengan Mumtaz Rais, dalam penerbangan GA 643 Rute Gorontalo - Makassar – Jakarta.

Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri, mengatakan saat itu Nawawi memberikan pesan kepada Mumtaz yang bermain gawai atau ponsel ketika pesawat sedang mengisi bahan bakar saat transit di Makassar.

Kata Ali, sebelumnya Mumtaz juga sudah diperingatkan oleh petugas pesawat. Ali melanjutkan, teguran Nawawi kepada Mumtaz dalam kapasitas dirinya sebagai salah satu penumpang yang menyadari ada aturan penerbangan yang dilanggar. Namun, kata dia, iktikad baik tersebut justru mendapat respons negatif dari Mumtaz.

"Bahkan yang bersangkutan sempat mengatakan, 'Kamu siapa?' dan mengatakan pada Pak Nawawi saat itu bahwa ia sedang bersama dengan salah satu Wakil Ketua Komisi dari DPR RI," kata Ali Fikri kepada awak media, Jumat, 14 Agustus 2020.

Ali memastikan mulanya Nawawi tidak mengenal Mumtaz Rais saat penerbangan. Menurut Ali, teguran Nawawi semata-mata agar yang bersangkutan mematuhi instrumen penerbangan dengan mematikan gawai.

"Nawawi juga tidak pernah berharap ia didengar karena ia adalah pimpinan KPK. Namun harapannya siapa pun penumpang yang mengingatkan penumpang lain seharusnya tidak direspons secara negatif, karena hal itu adalah untuk kepentingan bersama," kata Ali.

Ali menambahakan bahwa Nawawi sedang dalam tugas koordinasi pemberantasan korupsi dengan Aparat Penegak Hukum (APH) dan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di wilayah Provinsi Gorontalo. Kegiatan itu dilaksanakan pada 9-12 Agustus 2020. Ia kembali ke Jakarta dengan menumpang pesawat Garuda Indonesia.

Dalam perjalanannya, pesawat transit di Makassar untuk mengisi bahan bakar. Tidak lama kemudian, keributan mulai terjadi. Ali menjelaskan, tensi mereda ketika pihak yang disebut Mumtaz menyadari Nawawi merupakan pimpinan KPK.

"Setelah akhirnya diketahui bahwa Nawawi adalah Pimpinan KPK, ada upaya dari penumpang lain yang tadi disebut salah satunya dari unsur pimpinan Komisi III DPR untuk meredakan persoalan. Namun tentu saja kita memahami persoalannya bukan pada aspek pribadi Nawawi, tetapi bagaimana kita memahami dan mematuhi aturan penerbangan yang berlaku dan bersedia diingatkan jika keliru," kata Ali.