22 ASN Kota Batu Positif Corona, Masyarakat Diminta Tak Khawatir

Ilustrasi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

VIVA - Sebanyak 22 Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Tenaga Harian Lepas (THL) di lingkungan Pemerintahan Kota Batu terkonfirmasi positif COVID-19. Akibat puluhan ASN terkonfirmasi COVID-19 Balai Kota Among Tani, Kota Batu, ditutup selama sepekan hingga 21 Agustus 2020 mendatang.

Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso, mengatakan penyebab banyaknya ASN di wiliyahnya terkonfirmasi positif COVID-19 karena sebagian dari mereka baru saja pulang dari zona merah. Seperti dari Surabaya, Sidoarjo, Jombang, dan Kota Malang. Mereka ke daerah zona merah karena ada berbagai keperluan mulai dari mudik hingga hajatan.

"Pada saat hari raya kemarin, sudah tidak ada yang positif, tapi dua minggu setelah hari raya, dia datang ke orang tuanya untuk melaksanakan hari raya itu, akhirnya tertular satu dari Surabaya. Banyak ASN kami yang keluarganya dari wilayah lain, yang masuk dalam zona merah, mereka ke sana. Ada lagi yang melaksanakan hajatan, pulang terkonfirmasi. Jadi banyak," kata Punjul, Sabtu, 15 Agustus 2020.

Baca juga: Dampak Virus Corona, Pemkot Batu Beri Warga Uang Tunai Rp1 Juta

Punjul mengatakan bahwa 22 kasus di wilayahnya itu tidak terjadi secara bersamaan. Kasus ini pun tersebar ke sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Batu.

Apalagi ASN Pemkot Batu tidak hanya dari daerah setempat tapi ada yang dari Kota Malang, Kabupaten Malang bahkan Kediri.

"22 kasus itu tidak terjadi bersamaan. Contohnya dari Kesra, kemudian BKDSDM, Catatan Sipil, Kesbang, Perpustakaan, dan lainnya. Oleh sebab itu, saya berharap, yang terakhir di BKDSDM ada 9 orang yang dinyatakan ada kontak erat yang bersangkutan dengan domisili di Kota Malang," ujar Punjul.

Punjul mengatakan sesuai rekomendasi Dinas Kesehatan Kota Batu kepada Wali Kota Batu Dewanto Rumpoko aktivitas di Balai Kota Among Tani ditutup atau lockdown selama sepekan. Di Balai Kota Among Tani semua pelayanan masyarakat terpusat di tempat ini. Gedung akan disterilkan disemprot dengan desinfektan.

"Jadi libur sejak 15 hingga 23 Agustus," katanya.

Dia mengatakan mereka work from home, sedangkan untuk pelayanan tetap dibuka. Bagi yang positif, dia menyarankan untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.

"Masyarakat tidak perlu khawatir, yang membutuhkan layanan di catatan sipil itu bisa online. Tapi masyarakat masih sulit, sudah diberi tahu, bisa menggunakan online, tapi masih datang. Kita tidak mungkin menolak, kita tetap memberikan pelayanan," tutur Punjul.