Hadapi Kompetisi Global, Indonesia Butuh Kekuatan Imajinasi Milenial

Politikus PDIP, Budiman Sudjatmiko.
Sumber :
  • VIVA/Rifki

VIVA – Ketua Umum Inovator 4.0 Indonesia, Budiman Sudjatmiko mengatakan, kaum muda memiliki peluang besar untuk mengantarkan negeri ini menjadi pemenang dalam kompetisi global pada era industri 4.0. Apalagi, saat ini situasi serba sulit akibat dampak pandemi COVID-19.

Oleh karena itu, Politisi PDI Perjuangan mengajak anak muda untuk berimajinasi agar bisa mengejar dan memahami zaman. Menurut dia, kekuatan imajinasi membuat manusia lebih unggul dari mesin dan kecerdasan buatan.

“Mesin bisa akurat, tepat dan cerdas. Tapi untuk sementara, saya belum melihat mesin bisa berimajinasi,” kata Budiman kepada wartawan, Minggu, 16 Agustus 2020.

Baca juga: HUT ke-75 RI, Wamenhan Ingatkan Milenial untuk Selalu Berinovasi

Kemudian, Budiman mengatakan generasi milenial harus aktif mentransfer imajinasinya dalam ilmu pengetahuan termasuk ke dalam algoritma dan aplikasi digital. Poinnya, kata dia, kaum muda harus bisa mengimajinasikan solusi atas persoalan yang muncul di masa depan.

“Ayo berkolaborasi. Buat jejaring sosial, gotong royong, dan solidaritas. Lakukan ketiganya (berimajinasi, berpengetahuan, berkolaborasi), maka Anda akan jadi pemenang,” ujar mantan Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan periode 2014-2019 ini.

Menurut dia, kiprah anak muda Indonesia dalam memanfaatkan peluang industri 4.0 membutuhkan ekosistem yang memadai. Makanya, ia mengusulkan perlu dikembangkan Silicon Village yakni semacam pusat pengembangan teknologi dan inovasi digital di Amerika Serikat. 

“Tapi, berbasis komunitas desa yang jumlahnya 74.954 di seluruh Indonesia. Dalam konsep Silicon Village ini, terjadi kolaborasi secara profesional antara pemuda-pemudi lulusan kampus dalam maupun luar negeri, korporasi, sektor finansial, dan BUMDes. Nah, minimal 10 persen saja BUMDes bisa berinvestasi dalam bidang teknologi,” jelas dia.

Kemudian, Budiman menyebut ada 300 orang inovator yang berkumpul di komunitas Inovator 4.0 Indonesia. Menurutnya, mereka dipacu untuk bersinergi dengan para penggerak inovasi teknologi di tingkat desa dalam wadah Koperasi Satelit Desa Indonesia. “Supaya ini menjadi ekosistem inovasi,” ujarnya.